close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. Foto dokumentasi Garuda.
icon caption
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. Foto dokumentasi Garuda.
Peristiwa
Kamis, 12 Juni 2025 08:01

Anggota DPR dorong Garuda Indonesia perbaiki budaya kerja

Anggota DPR menanggapi isu soal laporan hilangnya ponsel penumpang di kabin pesawat Garuda Indonesia yang diduga melibatkan awak kabin.
swipe

Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Mufti Anam, mendorong PT Garuda Indonesia melakukan pembenahan menyeluruh, terutama dalam aspek budaya kerja dan integritas sumber daya manusia (SDM). Hal ini disampaikan menyusul adanya laporan hilangnya ponsel penumpang di kabin pesawat yang diduga melibatkan awak kabin.

“Ini bukan hanya soal kehilangan barang. Jika benar ponsel tersebut terlacak di lokasi tempat kru menginap lalu ditemukan dibuang, maka ini perlu jadi bahan evaluasi serius. Budaya kerja seperti ini bisa merusak kepercayaan publik,” ujar Mufti Anam, Rabu (11/6).

Menurut Mufti, integritas dan rasa aman adalah hal utama yang harus dijaga oleh maskapai penerbangan. Ia menyayangkan jika insiden semacam ini justru mencoreng upaya Garuda untuk bangkit dan memperbaiki diri.

“Penumpang bukan hanya kehilangan barang, tapi juga rasa aman. Ini berpengaruh pada kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan maskapai,” tambah legislator dari Daerah Pemilihan Jawa Timur II itu.

Mufti juga mengingatkan Garuda Indonesia telah menerima berbagai bentuk dukungan dari pemerintah, termasuk Penyertaan Modal Negara (PMN) dan dukungan dari holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Danantara. Namun, ia menilai, pembenahan keuangan saja tidak cukup.

“Pemerintah sudah menyuntikkan dana hingga puluhan triliun. Tapi untuk urusan dasar seperti menjaga barang penumpang, Garuda masih belum optimal. Ini menandakan perlunya perombakan budaya kerja dan manajemen internal,” jelasnya.

Ia menegaskan, peningkatan kinerja Garuda tidak bisa dilakukan secara parsial. Pembenahan harus menyentuh aspek pelayanan, kejujuran, serta pengawasan terhadap seluruh lini operasional.

“Restrukturisasi keuangan penting, tapi itu bukan segalanya. Yang dibutuhkan Garuda sekarang adalah transformasi budaya kerja, supaya bisa kembali menjadi kebanggaan nasional,” ucap Mufti.

Mufti menyatakan DPR akan terus mengawasi proses pemulihan Garuda. Menurutnya, pendanaan yang diberikan pemerintah harus diiringi dengan akuntabilitas dan perbaikan nyata di lapangan.

“Kami akan terus kawal. Harapannya, dengan dukungan yang sudah diberikan, Garuda bisa benar-benar pulih dan mampu mengelola asetnya secara optimal,” pungkasnya.

Mufti juga berharap kejadian serupa tidak terulang. Ia mengingatkan pentingnya evaluasi sistem pengawasan internal agar seluruh penumpang merasa aman dan nyaman menggunakan jasa Garuda Indonesia. “Jika pelayanan dan kepercayaan tidak dijaga, dikhawatirkan ke depan Garuda bisa kehilangan basis konsumennya,” tuturnya.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan