close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR, Mardani Ali Sera. Foto dokumentasi DPR.
icon caption
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR, Mardani Ali Sera. Foto dokumentasi DPR.
Peristiwa
Senin, 23 Juni 2025 20:08

BKSAP DPR kecam serangan AS, dukung diplomasi damai Iran

Tindakan sepihak AS tidak hanya memperburuk konflik, tetapi juga merusak kepercayaan terhadap mekanisme diplomasi internasional.
swipe

Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyampaikan keprihatinan mendalam sekaligus mengecam keras tindakan militer sepihak yang dilakukan Amerika Serikat (AS) terhadap Iran. Serangan tersebut terjadi di tengah berlangsungnya perundingan damai antara Iran dan Uni Eropa di Swiss, sehingga dinilai mengganggu upaya diplomasi internasional.

Ketua BKSAP DPR, Mardani Ali Sera, menyatakan tindakan militer AS bukan hanya memperburuk konflik yang sudah memanas di kawasan Timur Tengah, tetapi juga melemahkan kepercayaan terhadap mekanisme diplomasi multilateral yang seharusnya dijunjung tinggi.

“Tindakan sepihak AS tidak hanya memperburuk konflik, tetapi juga merusak kepercayaan terhadap mekanisme diplomasi internasional,” ujar Mardani dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (23/6).

Serangan yang terjadi pada Minggu dini hari, 22 Juni 2025, pukul 03.00 waktu setempat, dilakukan melalui operasi gabungan udara dan laut. Waktu serangan tersebut diketahui bersamaan dengan serangan yang dilakukan Israel ke wilayah Iran, sehingga memunculkan kekhawatiran luas akan kemungkinan terjadinya konflik berskala regional yang lebih besar.

Dalam serangan tersebut, militer AS diketahui menggunakan enam bom penghancur bunker GBU-57 untuk menargetkan fasilitas nuklir bawah tanah Fordow di Iran, serta meluncurkan sedikitnya 30 rudal Tomahawk dari kapal selam ke berbagai titik strategis di Iran.

“Lebih dari sekadar serangan fisik, insiden ini merupakan tamparan terhadap prinsip-prinsip multilateralisme dan penyelesaian damai melalui diplomasi,” ungkap Mardani. Ia menilai tindakan itu sebagai penolakan terang-terangan terhadap ruang dialog, apalagi dilancarkan saat Iran sedang berunding dengan Uni Eropa.

Politisi dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga menekankan parlemen dunia harus hadir dalam mencegah eskalasi kekerasan dan menjaga perdamaian global.

“Parlemen tidak boleh diam. Kekuatan militer tidak bisa menjadi solusi utama dalam menyelesaikan sengketa internasional. Diplomasi parlementer harus menjadi garda terdepan dalam membangun kepercayaan dan menyuarakan penyelesaian damai yang berkelanjutan,” tegas Mardani.

Sebagai penutup, Mardani mengajak parlemen di seluruh dunia untuk terus menjalin kerja sama lintas negara, memperkuat diplomasi, dan berkomitmen pada penyelesaian konflik melalui jalur damai sebagai satu-satunya jalan untuk menciptakan keamanan dunia yang adil dan berkelanjutan.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan