Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Cucun Ahmad Syamsurijal, mengapresiasi inovasi penataan tenda jemaah haji Indonesia di Mina yang mengusung konsep budaya Nusantara. Dekorasi tenda dengan elemen bambu dan penataan lorong yang menyerupai suasana kampung halaman dinilai memberikan kenyamanan psikologis bagi jemaah.
“Jadi jemaah itu tidak capek dan dia akan nyaman, walaupun setelah jalan jauh habis melontar. Mereka tinggal di Mina selama tiga hari, dan butuh suasana yang menenangkan,” ujar Cucun dalam keterangan, dikutip Senin (2/6).
Menurutnya, pendekatan kultural seperti ini merupakan bentuk inovasi layanan yang berdampak positif terhadap kondisi fisik dan mental jemaah. Menurutnya, penggunaan bambu serta konsep lorong tenda yang menyerupai suasana rumah di Indonesia menciptakan nuansa hangat dan akrab.
“Penataan lorong dengan konsep bambu, lounge sederhana untuk beristirahat—semua itu membuat jemaah merasa seperti pulang ke rumah sendiri di Indonesia,” ucapnya.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mendorong agar ke depan penyedia layanan haji, baik dari unsur pemerintah maupun mitra penyelenggara, semakin mengedepankan sentuhan budaya dalam fasilitas dan pelayanan. Selain memperindah tampilan, elemen budaya dinilai dapat menjadi bagian dari pendekatan yang humanis dan berorientasi pada kenyamanan jemaah.
“Ini harus jadi inspirasi ke depan. Kami ingin penyelenggaraan haji tidak hanya tertib dan aman, tapi juga menyentuh hati jemaah. Sentuhan budaya seperti ini bisa jadi bagian penting dari standar layanan,” tuturnya.