Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Andina Thresia Narang, menyambut positif kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Rusia. Menurutnya, langkah ini bukan hanya penting untuk memperkuat hubungan bilateral, tapi juga bisa menjadi momentum strategis bagi Indonesia untuk mengambil peran aktif dalam upaya perdamaian global.
“Saya melihat kunjungan Presiden Prabowo ke Rusia sebagai langkah tepat dan strategis. Ini bukan hanya soal diplomasi ekonomi, tetapi juga membuka peluang Indonesia untuk terlibat dalam mediasi konflik global,” ujar Andina dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (22/6).
Ia menilai, kunjungan ini bisa menjadi jalan diplomatik untuk meredam ketegangan antara Iran dan Israel. Dengan ketegangan yang masih tinggi di kawasan Timur Tengah, Andina percaya Indonesia memiliki posisi netral yang kuat untuk mendorong Rusia ikut serta dalam peran mediasi yang konstruktif.
“Peran proaktif Indonesia sangat penting. Dengan mendorong Rusia sebagai penengah, kita bisa ikut membantu menurunkan eskalasi dan mencegah risiko konflik berskala lebih luas, termasuk ancaman perang dunia atau nuklir,” tambahnya.
Di sisi lain, Andina juga menaruh harapan terhadap percepatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan negara-negara anggota Eurasian Economic Union (EAEU) seperti Rusia, Belarus, Kazakhstan, Armenia, dan Kirgistan. Menurutnya, free trade agreement (FTA) yang sedang dijajaki bisa menjadi peluang besar untuk produk-produk unggulan Indonesia.
“FTA ini bisa memperluas akses pasar bagi komoditas utama kita seperti hasil pertanian, kelapa sawit, dan produk manufaktur dengan nilai tambah tinggi,” jelasnya.
Namun, ia menekankan pentingnya memastikan semua bentuk kerja sama luar negeri tetap berpijak pada kepentingan nasional. DPR, melalui fungsi pengawasan dan penganggaran, menurutnya akan terus mengawal agar diplomasi luar negeri membawa manfaat konkret bagi rakyat.
Andina menegaskan dukungannya terhadap semua langkah pemerintah dalam memperkuat peran Indonesia di kancah global, baik dalam bidang perdamaian maupun ekonomi. “Kita harus terus mendorong posisi Indonesia sebagai mitra yang dapat diandalkan, sekaligus menjadi bangsa yang konsisten memperjuangkan perdamaian dunia,” tuturnya.