sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Cak Imin ngotot maju dalam Pilpres 2024

Meski PKB baru memiliki modal 10% presidential threshold, tak menyurutkan tekadnya untuk maju.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Senin, 27 Jun 2022 12:19 WIB
Cak Imin ngotot maju dalam Pilpres 2024

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) kembali memproklamirkan dirinya untuk tetap maju sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024. Menurutnya, meski PKB baru memiliki modal 10% presidential threshold (PT), hal itu tak menyurutkan tekadnya untuk maju.

"Tidak ada alasan untuk tidak punya nyali maju sebagai capres, meski PKB baru memiliki modal 10 persen sebagai syarat pencalonan presidential threshold," kata Muhaimin dalam keterangan pers, Senin (27/6).

Menurut pria yang akrab disapa Cak Imin itu, pesantren memiliki konsep yang lengkap dalam hal kepemimpinan maupun pembangunan bangsa dan negara. 

Dia menegaskan, kaum santri harus memiliki kepercayaan diri yang kuat. Pasalnya, para santri memiliki warisan yang kokoh dan mengakar dalam konsep pembangunan mulai dari unit terkecil di lingkup keluarga hingga unit keumatan, kebangsaan dan kenegaraan.

"Seharusnya pesantren menjadi arus utama yang percaya diri dalam mempengaruhi pembangunan bangsa," ujar Cak Imin.

Cak Imin mengatakan, Indonesia sudah pernah menerapkan konsep pembangunan ala sosialisme timur dan cenderung komunisme pada era Bung Karno yang belakangan dikenal dengan pola pikir sosialisme. Kemudian, pada Era Orde Baru, Soeharto menerapkan model pembangunan leberalisme yang diadopsi dari Amerika Serikat (AS).

"Ujungnya bangkrut. Tahun 1998 rontok. Negara rugi ratusan triliun akibat pemilihan model kapitalisme, liberalisme maka era reformasi lahir, era demokrasi. Era ini siapapun boleh mewarnai jalannya pemerintahan, bangsa dan negara," ucap Cak Imin.

Oleh larena itu, lanjut Cak Imin, semua anak bangsa memiliki hak yang sama dalam mewarnai bangsa ini. Terlebih, sebagai warga Nahdlatul Ulama (NU) yang begitu besar, ia merasa aneh kalau tidak pecaya diri dan tidak ikut mewarnai jalannya pemerintahan dan pembangunan.

Sponsored

"Kalau sosialisme Bung Karno paling banter sanatnya sampai abad pertengahan. Kalau kapitalisme, liberalisme madzhabnya paling tingi Eropa abad pertengahan. Kalau kaum pesantren punya sanat sambung ke para wali bahkan para nabi," katanya.

Cak Imin pun mengucap syukur banyak warga NU yang kini menduduki jabatan publik. Karena itu, kata Cak Imin, jika presiden, menteri maupun kepala daerah dari kalangan santri, Indonesia diyakini akan menjadi negara yang adil, makmur dan sejahtera.

"Ini semua harus kita perjuangkan. Santri tidak akan mendapatkan haknya kecuali berjuang, tak ada yang gratis. Tak ada yang rela memberikan akses yang baik kecuali kita berjuang sendiri," ucap Cak Imin.

Berita Lainnya
×
tekid