Golkar siap sambut Puan, berpeluang berkoalisi dengan PDIP

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) membuka pintu selebar-lebarnya kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk bergabung dalam rangka menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Sejauh ini, KIB hanya berisikan Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, mengatakan, KIB merupakan gabungan partai politik (parpol) yang memiliki kesamaan visi dan misi. Pun membuka diri untuk menambah jumlah anggotanya.

"Partai-partai politik yang merasa sama visi dan pandangannya tentang platform membangun Indonesia di masa ke depan, narasi yang sama-sama kita bangun, kita terima dengan tangan terbuka," ujarnya di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Rabu (31/8).

Sebagai informasi, PDIP menjadi satu-satunya partai yang memiliki tiket untuk mengusung pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2024 tanpa perlu berkoalisi. Pangkalnya, perolehan kursinya di DPR pada 2019 mencapai 22,26% atau sekitar 7% lebih tinggi daripada yang dipersyaratkan.

Di sisi lain, Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, dijadwalkan bertemu dengan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, pada akhir pekan nanti. Keduanya, terang Doli, bakal membahas Pemilu 2024 selain persoalan bangsa.

"Pemilu, kan, menjadi apa yang dibicarakan oleh semua orang, biasa aja. Hari ini, kita bicara resmi. Di sini, bicara pemilu juga. Ini berkaitan dengan kepentingan kita semua, kepentingan masyarakat, kepentingan bangsa dan negara, kepentingan bangsa kita di masa masa akan datang," tuturnya.

Pertemuan Puan dengan Airlangga nanti bakal menjadi agenda kedua safari politik PDIP. Sebelumnya, Puan dan kawan-kawan menemui Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh, dan jajarannya pada 22 Agustus lalu.

Sementara itu, PAN tidak mau berandai-andai mencalonkan Puan meskipun Ketua DPR itu termasuk salah satu kandidat capres yang direkomendasikan. Namun, partai yang dipimpin Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, ini terbuka dalam mendukung kandidat yang dapat memberikan dampak elektoral, khususnya meningkatnya suara partai pada Pemilu 2024.