PDIP pastikan Jokowi dan Ganjar tidak bahas capres di Istana Negara

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abudllah memastikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak membahas pencalonan presiden dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Istana Negara, Senin (7/11) kemarin. Menurutnya, kedatangan Ganjar ke Istana hanya terkait gelar pahlawan.

Apalagi, kata dia, Ganjar Pranowo hanya seorang kader PDIP, yang sama sekali tidak berwenang untuk membahas capres. Menurut Said, kewenangan utama capres ada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Setahu saya kemarin soal gelar ke pahlawanan, bukan soal pilpres, jangan ditarik-tarik lah. Kalau soal pilpres Pak Jokowi, loh Pak Jokowi tahu persis kalau Ganjar itu kader PDIP. Masa Pak Jokowi akan berbicara pilpres dengan Ganjar," ujar Said kepada wartawan, Selasa (8/11).

Menurut Said, hingga kini semua kader PDIP belum mengetahui siapa yang akan diusung PDIP, kecuali Megawati. Lagi pula, kata dia, capres yang diusung PDIP akan diumumkan pada Juni 2023.

"Kalau itu kan Pak Sekjen (Hasto Kristiyanto) sudah sampaikan, bulan Juni akan diumumkan," tukas Said.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (7/11). Ganjar ada di Istana dalam rangka menghadiri upacara pemberian gelar pahlawan nasional kepada lima tokoh, salah satunya dr. Soeharto yang berasal dari Jawa Tengah.

Ganjar mengaku melaporkan kondisi perekonomian bangsa. Ia juga menampik membahas terkait Pemilu 2024 kepada Jokowi. Menurutnya, ekonomi Indonesia saat ini hal yang terpenting.

Selain itu, Ganjar menegaskan dirinya tetap fokus menjalankan tugas meski hasil survei elektabilitas kerap memposisikan ia di urutan atas sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024. Menurut Ganjar, saat ini dirinya akan menyelesaikan tugasnya sebagai kepala daerah di Provinsi Jawa Tengah.

"Ya nggak apa-apa wong itu survei, tugas saya kerja dulu di Jawa Tengah," kata Ganjar.