sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sikap HTI atas merapatnya Yusril ke kubu Jokowi-Maruf Amin

"HTI menghormati pilihan beliau, dan itu tidak ada hubungannya dengan HTI."

Robi Ardianto
Robi Ardianto Selasa, 06 Nov 2018 21:03 WIB
Sikap HTI atas merapatnya Yusril ke kubu Jokowi-Maruf Amin


Juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Ismail Yusanto, tak mempermasalahkan keputusan Yusril Ihza Mahendra untuk menjadi penasihat hukum pasangan calon presiden nomor 01, jokowi-Maruf Amin. Ismail meyakini apa yang dilakukan oleh Yusril, merupakan pilihan dia sebagai seorang lawyer.

Sebelum memutuskan untuk menjadi pengacara Jokowi-Maruf, Yusril juga merupakan penasihat hukum HTI. 

"HTI menghormati pilihan beliau, dan itu tidak ada hubungannya dengan HTI," kata Ismail saat dihubungi reporter Alinea.id di Jakarta, Selasa (6/11).

Hanya dia menegaskan, HTI tidak akan memilih pemimpin yang zalim dan ingkar janji. Terlebih terhadap pemimpin yang membiarkan adanya kriminalisasi terhadap dakwah, ulama, dan habaib.

Meskipun secara profesional Yusril memilih menjadi penasihat hukum Jokowi-Maruf, Ismail meyakini Partai Bulan Bintang (PBB) tetap cenderung memilih pasangan Prabowo-Sandi. Meskipun Yusril merupakan ketua umum PBB.

"Setahu saya PBB cenderung ke 02 (Prabowo-Sandiaga Uno)," katanya.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting sekaligus pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago, menilai pilihan Yusril untuk menjadi penasihat Jokowi-Maruf pasti akan membuat kecewa Caleg PBB. Terutama mereka yang berasal dari HTI.

"Ada potensi mereka mematikan mesin partai alias tak serius menjadi caleg (calon legislatif) di PBB," kata Pangi kepada reporter Alinea.id.

Sponsored

Padahal, kata dia, HTI bisa menjadi mesin PBB untuk mendulang suara. Pangi memperkirakan kader HTI setidaknya berjumlah 3 juta orang di Indonesia.

"Sudah dipastikan besar kemungkinan tidak akan memilih PBB, bahkan mereka (bisa) kembali golput," ucapnya.

Menurutnya, keputusan Yusril untuk merapat ke kubu Jokowi-Maruf akan memupus kepercayaan terhadap PBB dan Yusril. 

Berita Lainnya
×
tekid