sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

14.461 desa tertinggal, paling banyak di Indonesia Timur

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan sebanyak 14.461 desa masih tertinggal dengan jumlah terbanyak berada di Kawasan Timur Indonesia.

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Senin, 10 Des 2018 17:36 WIB
14.461 desa tertinggal, paling banyak di Indonesia Timur

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan sebanyak 14.461 desa masih tertinggal dengan jumlah terbanyak berada di Kawasan Timur Indonesia.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan jumlah desa tertinggal mencapai 19,17% dari total 83.931 desa di seluruh Indonesia. Desa dengan status tertinggal paling banyak terdapat di Pulau Maluku, Kalimantan, dan Papua, akibat faktor geografis. 

"Kita menyadari meskipun pemerintah berupaya menangani, masih banyak masalah muncul. Tantangan terbesarnya, kalau di Indonesia Timur yang geografisnya agak susah dijangkau. Kalau ke Papua, dari satu desa ke satu desa bisa naik helikopter atau pesawat," ujar pria yang akrab disapa Kecuk tersebut, Senin (10/12). 

Berdasarkan data BPS, desa tertingal di Maluku sebanyak 46,42% dan Maluku Utara 37,90%. Kemudian di Papua 87,12% dan Papua Barat 82,03%

Kemudian, untuk di Kalimantan Utara masih ada 61,07% desa tertinggal, Kalimantan Barat 39,89%, Kalimantan Tengah 22,73%. Serta Kalimantan Timur 14,27% dan Kalimantan Selatan 8,64%. 

Di sisi lain, Pulau Bali dan Daerah Istimewa Yogyakarta sudah tidak ada desa yang tertinggal. 

"Oleh karena itu, keberpihakan dan pembangunan di wilayah (Indonesia) Timur harus dilakukan. Kalau tidak bagaimana saudara kita bisa mengejar ketertinggalannya," kata dia. 

Terpenting, kata Kecuk, progress yang dicapai dari tahun 2014 ke 2018, penurunannya jauh sekali. BPS mencatat jumlah desa tertinggal berkurang 6.518 desa dalam kurun waktu 4 tahun terakhir. 

Sponsored

"Tapi bahwa idealnya 100% enggak ada desa tertinggal, enggak mungkin," imbuhnya. 

Pada kesempatan yang sama, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mengatakan, strategi khusus untuk Papua kurang efeketif apabila infrastrukturnya tidak ada. 

Indonesia juga, kata dia, masih terdapat 27 juta penduduk berkategori miskin dan 37,2% anak-anak mengalami stunting. Stunting mengacu pada masalah kurang gizi kronis yang disebabkan asupan gizi yang kurang dalam jangka waktu yang lama.

"Pembangunan desa ini penting, karena Indonesia pertumbuhan cukup baik, mungkin tidak bisa tercapai kalau pertumbuhan ekonomi tidak diiringi pengurangan kesenjangan dan kemiskinan," paparnya. 

Tahun depan, kata dia, pemerintah telah memberikan porsi alokasi anggaran 60% ke daerah dan 40% ke pusat. Hal itu akan terus ditingkatkan sejalan dengan kesiapan daerah. 

"Tentunya masih ada desa yang tertinggal. Kalau (Dana Desa) bisa dioptimalkan, 10 tahun ke depan, Indonesia enggak ada desa tertinggal lagi," ujarnya. 

Berita Lainnya
×
tekid