Antisipasi data inflasi Maret, IHSG dibuka melemah 0,03%

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,03% ke level 5.983 pada perdagangan Kamis (1/4).

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper mengatakan, bursa saham AS ditutup bercampur. Investor masih dalam mode wait and see menanti sosialisasi rencana Joe Biden terkait rencana infrastruktur yang memiliki nilai triliunan USD. 

"Selain itu investor mengantisipasi data ekonomi yang akan diumumkan pada Kamis terkait data pengangguran AS dan manufaktur serta konstruksi," kata dia. 

Di sisi lain, bursa Asia dibuka menguat setelah data Tankan business sentiment survey dari jepang mencapai 5, lebih tinggi dari prediksi, yaitu 0. Selanjutnya menanti data survey private untuk PMI di China. Sebelumnya data resmi dari survei PMI pemerintah China mencapai 51,9 lebih tinggi dari Februari yang hanya pada 50,6.

Sementara itu riset pembukaan Phillip Sekuritas Indonesia menyebut sentimen datang dari Joe Biden yang memperkenalkan Made In American Tax Plan, sebuah rencana kenaikan pajak untuk membiayai American Jobs Plan. 

Made In America Tax Plan selain menaikkan pajak minimum bagi korporasi multinasional AS dari 21% menjadi 28%, juga mengandung langkah-langkah untuk mencegah perusahaan mengalihkan pekerjaan ke luar negeri dan memindahkan keuntungan ke negara-negara yang peraturan pajaknya lemah.

"Untuk hari ini, investor juga mengantisipasi rilis data Manufacturing PMI dari berbagai negara di Asia dan Eropa. Dari dalam negeri, investor menantikan rilis data inflasi Maret," tulis Phillip Sekuritas.