sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BI pertahankan suku bunga acuan 6%

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 21 Maret 2019 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 6%.

Soraya Novika
Soraya Novika Kamis, 21 Mar 2019 14:38 WIB
BI pertahankan suku bunga acuan 6%

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 21 Maret 2019 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 6,00%. Sementara suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%. 

“Keputusan tersebut konsisten dengan upaya memperkuat stabilitas eksternal perekonomian, khususnya untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan dalam batas yang aman dan mempertahankan daya tarik aset keuangan domestik,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Jakarta, Kamis (21/3).

Perry juga mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk mempertahankan stabilitas ekonomi, khususnya dalam pengendalian inflasi dan defisit transaksi berjalan. Selain itu, menjaga momentum pertumbuhan ekonomi ke depan, khususnya dalam mendorong permintaan domestik dan menjaga stabilitas eksternal dengan mendorong ekspor, pariwisata dan aliran modal asing.

Keputusan untuk mempertahankan suku bunga ini juga didasarkan beberapa pertimbangan. Pertama, pertumbuhan ekonomi global melambat disertai ketidakpastian pasar keuangan yang berkurang. Ekonomi AS tumbuh melambat dipengaruhi berkurangnya stimulus fiskal, menurunnya produktivitas tenaga kerja, dan melemahnya keyakinan pelaku usaha. 

Kedua, pertumbuhan ekonomi kuartal I-2019 diprakirakan tetap kuat ditopang permintaan domestik. Konsumsi diprakirakan tetap tinggi, didukung daya beli dan keyakinan konsumen yang terjaga, stimulus fiskal yang berlanjut khususnya melalui belanja sosial, serta belanja terkait persiapan Pemilu. 

Ketiga, Neraca Pembayaran Indonesia kuartal I-2019 diprakirakan membaik sehingga menopang ketahanan eksternal. Prakiraan ini didukung aliran masuk modal asing yang tetap besar, mencapai US$6,3 miliar pada Februari 2019.

Keempat, nilai tukar rupiah menguat sejalan kinerja sektor eksternal yang membaik. Hingga 19 Maret 2019, Rupiah menguat 1,05% secara point to point dan 0,85% secara rerata, didukung aliran masuk modal asing yang besar ke pasar keuangan domestik. Kelima, inflasi menurun dan tetap terkendali dalam kisaran sasaran inflasi 2019 sebesar 3,5%±1% (yoy). 

Keenam, stabilitas sistem keuangan tetap terjaga dan risiko kredit yang terkendali. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan Januari 2019 tetap tinggi yakni 23,1% dan disertai rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tetap rendah yakni 2,6% (gross) atau 1,2% (net). Dari fungsi intermediasi, pertumbuhan kredit pada Januari 2019 tercatat 12,0% (yoy).

Sponsored

Ketujuh, Kelancaran sistem pembayaran tetap terpelihara, baik dari sisi tunai maupun nontunai. Pembayaran tunai tumbuh positif, dengan Uang Yang Diedarkan (UYD) tumbuh 7,4% (yoy) pada Februari 2019, sedangkan pembayaran nontunai secara konsisten terus meningkat. 
 

Berita Lainnya
×
tekid