sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Dubes RI untuk Singapura: Investasi Singapura di RI mencapai US$4,7 miliar

Sudah enam tahun berturut-turut, Singapura menjadi salah satu negara utama investasi Indonesia.

 Kania Nurhaliza
Kania Nurhaliza Rabu, 29 Sep 2021 12:52 WIB
Dubes RI untuk Singapura: Investasi Singapura di RI mencapai US$4,7 miliar

Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Singapura Suryo Pratomo menyampaikan, Singapura merupakan pilihan yang tepat untuk melaksanakan promosi untuk investasi. Mengingat, sudah enam tahun berturut-turut, Singapura menjadi salah satu negara utama investasi Indonesia

"Sampai dengan semester pertama tahun ini, investasi Singapura sudah mencapai US$4,7 miliar. Ini tentunya sesuatu yang sangat menggembirakan dan hanya bisa dilakukan karena adanya satu pemahaman dari kedua negara. Bahwa dengan bekerja sama memanfaatkan kelebihan, kemampuan sektor keuangan di Singapura dan peluang bisnis yang ada di Indonesia akan menghasilkan sesuatu yang memberikan manfaat bagi kedua negara,” ujar Suryo Pratomo, dalam webinar Rabu (299).

Terkait itu, menurutnya, Indonesia perlu terus mengembangkan potensi investasi. Di antaranya dengan mengembangkan kawasan industri, salah satunya di Batam. Selain itu, memberikan pelayanan yang jauh lebih mudah, dengan sistem lisensi yang berbasis online. 

Sementara Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan, Indonesia masuk pada fase baru, di mana telah mampu menciptakan UU Cipta Kerja. Menurutnya undang-undang tersebut adalah gabungan dari 79 UU yang terjadi tumpang tindih, khususnya terkait dengan investasi. Di mana saat ini yang menjadi salah satu syaratnya adalah perizinan yang sudah lewat satu pintu.

Sponsored

“Di mana perizinan di seluruh lembaga kementerian, semua surat terpusat di kementerian investasi lewat OSS, tidak hanya persoalan perizinan termasuk insentif fiskal. Kenapa Indonesia harus melakukan ini? Karena kami belajar pada masa lampau. Bahwa investor baik dari dalam maupun luar negeri membutuhkan kemudahan, kepastian, efisiensi, dan transparansi. Kami melakukannya dalam rangka menjawab apa yang diinginkan oleh para pelaku usaha,” tambahnya.

Tidak hanya itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM juga memaparkan, Indonesia telah masuk pada ekonomi dengan istilah green energy. Bahlil Lahadalia berharap, agar Indonesia mampu memberikan kontribusi terbesar kepada dunia terkait dengan green energy karena itu arah kebijakan negara di kementerian investasi, pada sektor-sektor apapun harus menjadi prioritas. Salah satunya pada sektor hilirisasi, di mana terjadinya industri-industri yang berbasis pada energi hijau, khususnya menyangkut dengan baterai mobil.

"Saat ini Indonesia sedang membangun kawasan industri hijau di Kalimantan Utara. Dengan ini saya yakin bahwa persoalan urusan lahan, urusan biaya akan jauh lebih mudah. Dengan kata lain silakan teman-teman dunia usaha datang ke Indonesia, membawa teknologi, membawa kapital, dan sebagian pasar. Dan biarlah pemerintah Indonesia yang mengurus perizinan, insentif, dan lahannya,” pungkas Bahlil Lahadalia.

Berita Lainnya
×
tekid