sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Gubernur BI: Sekarang merupakan era bunga yang meningkat

Kalau seandainya tingkat bunga di negara maju meningkat, yield daripada surat utang menjadi meningkat. 

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Jumat, 04 Mei 2018 09:55 WIB
Gubernur BI: Sekarang merupakan era bunga yang meningkat

Ekonomi dunia cenderung mengalami tekanan. Biasanya, bunga acuan menjadi instrumen yang kerap dipergunakan. Cara memposisikan suku bunga acuan, menjadi acuan strategi yang dilakukan pada setiap negara. 

"Ada kemungkinan era bunga murah sudah di belakang. Sekarang merupakan era bunga yang meningkat," jelas Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Kamis (3/5)

Kalau seandainya tingkat bunga di negara maju meningkat, yield daripada surat utang menjadi meningkat. Kendati begitu, sebenarnya negara maju juga ingin melihat respon negara berkembang, termasuk Indonesia. Hal itu untuk menganalisa kebijakan lain yang mungkin akan ditempuh pasca mengetahui respon pasar.   

Jika bercemin dari yield SBN 10 tahun yang sudah meningkat, yakni mendekati 7% bahkan pernah melebihi itu. Mungkin ada baiknya ketika memasuki primary market, pemerintah menghitung dengan bijak besaran kupon yang diberikan, agar bisa kompetitif.

Sponsored

Tentu saja hal itu tidak akan menggerus cadangan devisa negara. Apalagi bila dibandingkan dengan 10 tahun lalu, transaksi luar negeri yang dilakukan Indonesia pada saat ini, sudah banyak mengurangi penggunaan valuta asing. Ini tidak terlepas dari kesadaran banyak pihak, untuk melakukan lindung nilai atau hedging. Jadi, tidak perlu khawatir cadangan devisa akan banyak tergerus untuk membayar utang.  

Karena itu, masyarakat harus tetap berpandangan positif. Dinamika luar negeri memang berperan terhadap perkembangan ekonomi dalam negeri. Apalagi Indonesia selalu bisa membayar kewajiban utang ke luar negeri dengan jumlah besar. Baik itu dividen ataupun bentuk dari kewajiban dunia usaha lainnya. 

Berita Lainnya
×
tekid