sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Inggris ajak Indonesia terbitkan surat utang di London

Menteri Muda Inggris untuk Bidang Ekonomi John Glen dan Menteri Keuangan Sri Mulyani bertemu membahas kemungkinan penerbitan surat utang.

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Senin, 24 Sep 2018 20:07 WIB
Inggris ajak Indonesia terbitkan surat utang di London

Menteri Muda Inggris untuk Bidang Ekonomi John Glen dan Menteri Keuangan Sri Mulyani bertemu membahas kemungkinan penerbitan surat utang oleh pemerintah Indonesia di Bursa London.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menerima kunjungan Menteri Muda Inggris untuk Bidang Ekonomi John Glen di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (24/9). Di antaranya membahas mengenai obligasi berbasis lingkungan atau green bond

Lebih lanjut Sri Mulyani menjelaskan, pertemuan tersebut membahas sejumlah kerja sama perekonomian, khususnya dalam pembiayaan di program green bond

"Komitmen mereka terhadap climate change (perubahan iklim) dan berbagai macam produk yang selama ini dilakukan seperti green bond," ujarnya di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (24/9).

John Glen mengusulkan agar perusahaan-perusahaan Indonesia bisa melantai atau menerbitkan green bond di Bursa Efek London (London Stock Exchange). Sebab, John Glen mengklaim London Stock Exchange memiliki daya saing yang tinggi. 

Untuk itu, Jhon berharap dalam planning financing Indonesia ke depan, London masih menjadi basis penerbitan green bond. Terlebih, Britania Raya telah mencabut keanggotaannya dari Uni Eropa.

Kendati demikian, Sri Mulyani tetap meminta kepastian dari Inggris mengenai kondisi perekonomian negara tersebut. Dengan pertimbangan, pembiayaan yang berasal dari Uni Eropa juga sangat menjanjikan, mengingat Perancis juga akan menjadi pusat keuangan dunia. 

"Tentu juga menanyakan bagaimana future sesudah Brexit, karena kalau bicara tentag penerbitan bond terutama dengan investor base di Eropa, apakah posisi London sesudah Brexit akan tetep sama. Terutama dengan keinginan dari negara-negara lain seperti Perancis jadi pusat keuangan dunia," jelasnya. 

Sponsored

Dalam pertemuan itu, lanjut Sri Mulyani, Inggris tengah meyakinkan kepada Indonesia meski keluar dari Uni Eropa, negara tersebut tetap menarik dan kompetitif. John memaparkan soal proses Brexit serta dampaknya, juga hubungan Inggris dengan Uni Eropa.  

"Meyakinkan kepada kita bahwa Inggris akan terus bekerja agar mereka jadi negara yang connect untuk Eropa dan negara lainnya, Indonesia dianggap sebagai negara yang cukup besar dan penting. Oleh karena itu mereka khusus datang ke sini untuk menyakinkan dan publikasikan mengenai situasi yang ada," jelasnya. 

Seperti diketahui, melansir dari laman resmi climate bonds, penerbitan green bond sepanjang tahun 2018 telah melebihi US$100 miliar, untuk pertama kalinya sejak adanya pertemuan internasional Conferences of the Parties (COP) akhir November tahun lalu. 

Penerbitan green bond telah meningkat dari hanya US$3,4 miliar pada tahun 2012, menjadi US$161 miliar pada tahun lalu. 

Penggagas green bond ini salah satunya adalah Europian Investment Bank (EIB), dengan menerbitkan pertama kali di pasar global US$99,9 miliar menjadi US$100,5 miliar pada tahun ini. 

Dari yang diterbitkan EIB tersebut, telah menghasilkan US$500 juta pada 13 Sepetmber 2018 lalu.

Berita Lainnya
×
tekid