Kasus positif Covid-19 meningkat, pengguna KRL terus menurun
Meski jumlah penumpang terus menurun, KAI Commuter tetap konsisten melakukan upaya-upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Akhir pekan ini jumlah pengguna kereta rel listrik (KRL) terus mengalami penurunan. Hanya ada 68.952 pelanggan pada hari ini (Sabtu, 26/6), hingga pukul 09.00 WIB tadi.
Angka tersebut turun 15% dibanding Sabtu pekan lalu pada waktu yang sama sejumlah 80.706 orang. KAI Commuter berharap, masyarakat beraktivitas dari rumah di tengah meningkatnya kasus positif Covid-19 belakangan ini.
"KRL merupakan pilihan transportasi publik untuk kebutuhan yang benar-benar mendesak," kata VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba.
Meski pengguna KRL terus mengalami penurunan, KAI Commuter tetap konsisten melakukan upaya-upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Tujuannya, menciptakan transportasi yang sehat, aman, dan nyaman bagi para pengguna dan petugas.
"Penerapan protokol kesehatan secara ketat juga terus secara konsisten dilakukan KAI Commuter kepada para pengguna," ujarnya.
Tes acak antigen yang dilakukan KAI Commuter di enam stasiun mulai Senin lalu terus dilakukan. Hingga pukul 09.00 WIB, sudah dilakukan tes acak antigen kepada 68 calon pengguna di empat Stasiun, yaitu Bogor, Cikarang, Bekasi, dan Tangerang dengan hasil tiga di antaranya reaktif.
"Ketiga calon pengguna tersebut dilarang untuk naik KRL dan selanjutnya datanya diserahkan kepada puskesmas setempat untuk dilanjutkan tindakan selanjutnya," ucapnya.
Tes acak antigen yang dilakukan KAI Commuter ini dilakukan sebagai upaya melindungi masyarakat yang masih harus beraktivitas menggunakan KRL serta para petugas di lapangan.
KAI Commuter juga mengingatkan, pihaknya sejak Juni 2020 telah mengeluarkan larangan bagi anak di bawah usia lima tahun (balita) untuk menggunakan KRL. Karenanya, orang tua diimbau tidak membawa anak-anaknya untuk naik KRL.
"Mari jaga kesehatan anak-anak kita dengan tetap beraktivitas dari rumah yang lingkungan dan kebersihannya dapat sepenuhnya diawasi," tuturnya.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Cerita mereka yang tinggal di rusun reyot DKI: "Kita juga bayar sewa, masa dicat aja enggak?"
Selasa, 03 Okt 2023 12:15 WIB
Kemarau panjang dan sulitnya akses air bersih di Jakarta
Senin, 02 Okt 2023 06:08 WIB