sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kemenkop UKM dukung pembangunan minyak makan merah

Hilirisasi sawit yang diolah menjadi minyak makan merah akan meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan bagi petani sawit.

Erlinda Puspita Wardani
Erlinda Puspita Wardani Senin, 26 Des 2022 11:57 WIB
Kemenkop UKM dukung pembangunan minyak makan merah

Menteri Koordinasi Bidang Koperasi dan UKM (MenKop UKM), Teten Masduki, menyatakan niat pemerintah untuk membangun pabrik minyak makan merah. Dia mengungkapkan, pembangunan itu bertujuan memberikan akses kepada koperasi petani sawit agar bisa mengolah hasil panen mereka sendiri, sekaligus mendorong koperasi untuk terlibat dalam sektor strategis nasional.

Bagi Teten, sudah saatnya petani sawit di Indonesia mampu melakukan hilirisasi hasil pertanian mereka, sehingga tidak bergantung dengan industri besar. Hilirisasi sawit yang diolah menjadi minyak makan merah akan meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan bagi petani sawit.

“Ini adalah afirmasi dari pemerintah untuk koperasi sawit dalam melakukan hilirisasi. Kita memang baru piloting, tapi ini bisa menjadi pondasi untuk pengembangan industri sawit yang memihak ke petani sawit. Ini juga menjadi upaya pemerintah dalam mencari solusi bagi masyarakat untuk bisa mengakses minyak makan yang lebih reliable (bisa diandalkan),” ujar Teten dalam pemaparannya di acara Refleksi 2022 dan Outlook 2023 KemenKop UKM, Senin (26/12).

Menurut Teten, sawit menjadi salah satu sektor strategis nasional. Dia pun menginginkan agar koperasi petani sawit juga turut terlibat dalam industrialisasi sawit.

“Kita ingin koperasi tidak hanya main di ekonomi marjinal, tapi koperasi juga bisa masuk ke semua sektor termasuk sektor strategis seperti sawit. Sawit kita kan pemain dunia, produksi 50 juta ton. Nah kalau koperasi sawit jadi bagian dari arus utama ekonomi nasional, ini jadi langkah besar yang harus kita dukung,” ujarnya.

Sebelumnya, Teten telah mengumumkan akan mulai melakukan pembangunan minyak makan merah pada Januari 2023 melalui tiga pilot project yang tersebar di Sumatera Utara. 

Nantinya, jika produksi minyak merah telah mencapai target produksi massal, maka minyak tersebut akan dijual di bawah harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng biasa saat ini, yaitu sekitar Rp9.000 per liter. Sedangkan, harga minyak goreng saat ini HET nya Rp14.000 per liter.  

Sebagai informasi, minyak makan merah atau disebut refined palm oil merupakan produk turunan dari minyak sawit mentah yang setelah proses penyulingan tidak masuk ke proses-proses berikutnya. Bahkan, selain harganya yang lebih terjangkau, minyak makan merah dinilai mengandung antioksidan yang banyak, seperti vitamin E isomer (tokoferol dan tokotrienol), dan fitosterol. 

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid