Ketua Banggar DPR sebut Anies membuat kepanikan di pasar saham
Pernyataan Anies dinilai sangat dramatis dan bombastis, sehingga menimbulkan kepanikan di pasar saham
Ketua Badan Anggaran DPR Said Abdullah menyentil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, atas pernyataan yang dikeluarkannya saat mengumumkan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) kembali pada 14 September.
Said Abdullah menilai, pernyataan Anies sangat dramatis dan bombastis, sehingga menimbulkan kepanikan di pasar saham. Membuat sejumlah investor melepas sejumlah saham dan membuat indeks anjlok.
Bahkan dampak dari pernyataan yang dikeluarkan Gubernur DKI Jakarta tersebut, telah membuat pasar saham mengalami kerugian hingga Rp300 triliun.
"Sangat disesalkan adanya pernyataan yang bombastis dan dramatis oleh Gubernur DKI Anies Baswedan sehingga menimbulkan hal yang tidak perlu dan membakar ludes Rp300 triliun. Saham-saham kita berguguran," katanya saat rapat postur APBN 2021, Jumat (11/9).
Padahal jika sejumlah investor menarik dana dari pasar saham, berpotensi mengganggu kegiatan bisnis di sektor korporasi, dan dengan sendirinya berefek domino pada kegiatan di sektor ritel.
Dan jika hal itu terjadi, akan menjadi tantangan berat bagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) untuk kembali menenangkan pasar dan menciptakan kepercayaan publik.
"Kalau korporasi hancur maka ritel juga akan hancur inilah tantangan berat baik bagi OJK maupun BI," ucapnya.
Sebelumnya, pada perdagangan Kamis (10/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat anjlok 5% di bawah 5.000 yaitu di level 4.892,9. Turunnya nilai indeks tersebut dinilai dipicu oleh sentimen pengumuman PSBB total oleh Gubernur DKI Jakarta.
Bahkan, pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat memberlakukan trading halt atau pembekuan sementara perdagangan untuk merespons penurunan indeks yang terdalam sejak sepekan terakhir itu.