sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pelindo II anggarkan Rp1 triliun garap KEK Pulau Baai

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) menganggarkan Rp1 triliun untuk menggarap pelabuhan di Pulau Baai Bengkulu.

Soraya Novika
Soraya Novika Jumat, 01 Mar 2019 20:12 WIB
Pelindo II anggarkan Rp1 triliun garap KEK Pulau Baai

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) menganggarkan Rp1 triliun untuk menggarap pelabuhan di Pulau Baai Bengkulu.

Direktur Operasi PT Pelindo II Prasetyadi mengatakan, anggaran yang dialokasikan akan digunakan untuk pembenahan pelabuhan demi mendukung usulan Pulau Baai di Provinsi Bengkulu menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). 

"Areanya luas namun sayang pengembangan pelabuhannya belum maksimal sehingga angkutannya pun masih kecil-kecil, untuk itu perlu pembenahan fasilitas yang diperkirakan akan memakan biaya hampir Rp 1 triliun," ujarnya di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Jumat (1/3).

Menurut Prasetyadi, bakal ada empat strategi yang akan dilakukan guna meningkatkan produksi di Pelabuhan Baai. Di antaranya dengan mengembangkan fasilitas ekspor minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO), fasilitas ekspor batu bara, fasilitas terminal petikemas, dan fasilitas karantina hewan, serta digitalisasi.

"Tahap pembenahan sudah dimulai baik dari pembangunan maupun penambahan fasilitas digital," katanya.

Selain itu, untuk menghidupkan Pelabuhan Baai, Pelindo II juga tengah menjadi inisiator untuk menggandeng pemerintah terkait pengembangkan KEK di area pelabuhan.

"Kami juga ikut mempersiapkan rencana KEK ini, jika terealisasi KEK Pelabuhan Baai akan berdiri di atas lahan kurang lebih seluas 413 hektare dari total luas area 1.300 hektare," tuturnya.

Terkait rencana tersebut, dalam waktu dekat Pelindo II akan mengadakan pertemuan dengan berbagai pihak terkait khususnya pemerintah daerah Bengkulu serta investor. 

Sponsored

"Setelah itu, jika ada hasil yang baik kami akan melakukan studi sebelum mengajukan hal ini ke dewan KEK. Targetnya akan diajukan pada semester II tahun ini, karena realisasi KEK ini membutuhkan waktu termasuk pengurusan prosedur perizinan dan sebagainya," ucapnya.

Serius merancang KEK, Pelindo II siap menganggarkan nilai investasi hingga senilai Rp500 miliar. 

"Untuk KEK kita anggarkan Rp500 miliar namun tidak serta merta dialokasikan tahun ini. Untuk saat ini biaya yang akan keluar mungkin hanya untuk kebutihan studi dan sebagainya," katanya.

Prasetyadi mengakui kontribusi Pelabuhan Baai sejauh ini masih terbilang kecil dari total pendapatan Pelindo II. 

"Saat ini kontribusinya belum sampai 10%, namun jika semua sudah terealisasi kami berharap Pelabuhan Baai bisa menjadi kontributor terbesar atau memberi kontribusi lebih dari 20% dari total keseluruhan pendapatan Pelindo II. Mengingat, pemerintah juga tengah berencana untuk memberi akses jalur kereta api menuju pelabuhan tersebut," tuturnya.

Kerek pertumbuhan ekonomi

Usulan pengembangan Pulau Baai menjadi KEK sendiri sudah diajukan sejak 2018 lalu. Meski belum diketuk oleh pemerintah, namun diyakini perubahan Pulau Baai menjadi KEK akan membawa dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bengkulu.

"Saat ini Bengkulu memiliki PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Rp66,4 triliun, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi 5% setiap tahun rata-rata, berkembangnya Pulau Baai jadi KEK diproyeksi dapat menumbuhkan potensi ekonomi Bengkulu hingga 6%," ujar Kepala Bank Indonesia Bengkulu Endang Kurniawan Saputra.

Potensi tersebut disebutnya dapat tercapai dengan syarat berbagai hambatan ekonomi dapat segera dibenahi, terutama infrastuktur pelabuhan. Endang menyebut, bila infrastruktur pelabuhan di Bengkulu dibenahi saat menjadi KEK, maka ekonomi bisa bertambah 0,63%.

Selain pelabuhan, pembenahan juga harus dilakukan pada kapasitas listrik. Dengan pasokan listrik yang bertambah, diperkirakan akan ada tambahan 0,28% pada pertumbuhan ekonomi.

"Hilirisasi sawit juga akan menambah pertumbuhan ekonomi 0,25% dan perbaikan bandara 0,23%," katanya.

Berita Lainnya
×
tekid