sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Serapan Premium rendah di tengah rencana penghapusan

BPH Migas mencatat, serapan Premium hingga November 2021 baru 34,15% dari total kuota 10 juta kiloliter.

Anisatul Umah
Anisatul Umah Jumat, 24 Des 2021 15:19 WIB
Serapan Premium rendah di tengah rencana penghapusan

Serapan bahan bakar minyak (BBM) RON 88 atau Premium masih rendah jelang akhir tahun. Berdasarkan data Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), serapannya baru 3,41 juta kiloliter (kl) atau 34,15% pada November lalu dari total kuota 2021 sebesar 10 juta kl.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Abra Talattov, menilai, lesunya penjualan Premium karena adanya kesadaran masyarakat yang mulai mengonsumsi BBM jenis lain, seperti Pertalite dan Pertamax.

"Pemerintah enggak pungkiri penjualan dibatasi dan dari sisi suplai dikurangi. Makanya, penjualan rendah," ucapnya kepada Alinea.id Jumat (24/12).

Penurunan konsumsi Premium berimbas terhadap meningkatnya serapan Pertalite. BBM jenis itu memiliki RON lebih tinggi (90) dan harganya tidak terlalu mahal.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali menyampaikan rencana menghapus Premium. BBM bersubsidi itu nantinya diganti Pertalite dalam masa transisi.

Menurut Abra, sebaiknya transisi penjualan BBM tidak langsung Premium dan Pertalite. "Tunggu efek Premium untuk evaluasi dampak inflasi dan daya beli masyarakat."

Dirinya menyarankan demikian karena harga Pertamax ditentukan secara keekonomian. Oleh karena itu, perlu dipikirkan dampaknya kepada masyarakat yang rentan. Disarankannya dengan mengambil alternatif melalui pemberian subsidi memakai skema tertutup.

"Ini jadi salah satu alternatif meredam gejolak masyarakat," tutupnya.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid