Setiap rupiah melemah Rp100, penerimaan negara tambah Rp4,7 triliun

Pemerintah mencatat, setiap rupiah melemah Rp100 terhadap dollar Amerika Serikat, maka penerimaan negara akan bertambah Rp4,7 triliun.

Kendati demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, dalam mengelola APBN tidak menggunakan prinsip untung rugi. Pernyataan itu dia lontarkan ketika terdapat salah satu anggota Komisi XI DPR yang menanyakan prihal keuntungan dari pelemahan rupiah untuk penerimaan negara. 

Sri Mulyani menyampaikan dari sisi APBN, negara menerima Rp4,7 triliun di tengah depresiasi rupiah. Namun, dari postur belanja juga naik menjadi Rp3,1 triliun. 

"Jadi sebetulnya kami tidak menggunakan untung atau rugi. Karena ini yang sering dipelintir. Mengelola APBN itu kami tidak mengelola untung dan rugi," tegas Sri Mulyani di hadapan anggota Komisi XI DPR, Senin (10/9). 

Menurut dia, jika instrumen APBN sehat, maka pemerintah memiliki banyak instrumen untuk menjaga ekonomi lebih baik. Sesuai dengan fungsi APBN fiskal sebagai stabilitasi, alokasi, dan distribusi. 

Lebih lanjut, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia menjelaskan, setiap pelemahan Rp100 per dollar AS, menyumbang penerimaan Rp4,7 triliun dan belanja Rp3,1 triliun. 

"Oleh karena itu keseimbangan APBN sebesar Rp1,6 triliun apabila melemah Rp100 per dollar AS," jelas Sri Mulyani. 

Untuk diketahui, dengan postur APBN di 2018, setiap pelemahan rupiah Rp100 terhadap dollar AS, mempengaruhi kenaikan penerimaan sebesar Rp4,7 triliun dan belanja naik Rp3,1 triliun. 

Akan tetapi, kenaikan penerimaan lebih tinggi dari belaja, sehingga total balance-nya adalah positif Rp1,6 triliun pada APBN 2018.