sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

AS klaim punya bukti Suriah persiapkan senjata kimia untuk serang Idlib

AS berkomitmen tetap terlibat di Suriah sampai ISIS dikalahkan.

Soraya Novika
Soraya Novika Jumat, 07 Sep 2018 13:35 WIB
AS klaim punya bukti Suriah persiapkan senjata kimia untuk serang Idlib

Utusan baru Amerika Serikat untuk Suriah Jim Jeffrey meyakinkan bahwa terdapat banyak bukti yang menguatkan dugaan bahwa pasukan pemerintah Suriah sedang mempersiapkan penggunaan senjata kimia untuk serangan ke Idlib, Suriah.

"Saya sangat yakin bahwa kami memiliki alasan yang sangat utuh untuk membuat peringatan ini," ujar Jeffry. Namun, dia tidak memberikan rincian bukti yang dimaksud.

Kementerian Luar Negeri AS memperingatkan pada Senin (3/9) bahwa Washington akan memantau setiap serangan kimia oleh pemerintah Suriah, begitu pula oleh sekutu-sekutunya.

Pemerintah Suriah telah berulang kali membantah penggunaan senjata kimia.

Kendati demikian, para ahli PBB dan Organisasi Anti Senjata Kimia (OPCW) meyakini bahwa pasukan pemerintah Suriah mendalangi serangan pada April 2017, yang membunuh lebih dari 80 orang, positif menggunakan senjata kimia jenis gas sarin.

Rusia, yang merupakan sekutu utama rezim Bashar al-Assad, dilaporkan telah melancarkan serangan ke Idlib. Serangan itu berlangsung jelang pertemuan pemimpin Rusia, Iran, dan Turki di Teheran pada Jumat (7/9).

PBB telah memperingatkan bahwa bencana kemanusiaan menghantui Idlib bila serangan terus-menerus terjadi. Adapun Turki khawatir dengan aliran pengungsi baru yang akan memasuki wilayahnya.

Jeffry mengatakan bahwa inisiatif diplomatik besar saat ini diperlukan untuk mengakhiri perang saudara di Suriah. Dia mengatakan ada komitmen baru dari Presiden AS Donald Trump untuk tetap terlibat di Suriah sampai ISIS dikalahkan dan memastikan bahwa kelompok militan yang didukung Iran yang membela pemerintah Suriah meninggalkan negara itu.

Sponsored

Utusan khusus AS itu mengklaim bahwa Presiden Assad sudah kehilangan kekuasaannya atas masa depan Suriah. Meski demikian, penggulingan rezimnya bukanlah tugas AS. Menurut Jeffry, Washington kelak akan bekerja sama dengan Rusia dalam masa transisi politik di Suriah.

Dengan dikalahkannya kelompok pemberontak di sebagian besar wilayah Suriah, serangan ke provinsi Idlib menandai pertempuran besar terakhir dari perang saudara di negara itu.

PBB mengatakan Idlib adalah rumah bagi sekitar 2,9 juta orang termasuk satu juta anak-anak. Para pejabat PBB mengungkapkan sebanyak 800.000 orang mungkin terpaksa mengungsi dan jumlah penduduk yang membutuhkan bantuan meningkat secara dramatis.

 

Sumber: BBC

Berita Lainnya
×
tekid