sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

114 orang tewas dalam sehari, PBB desak hentikan pembunuhan warga Myanmar

Setidaknya 114 orang tewas dalam protes antikudeta militer Myanmar.

Valerie Dante
Valerie Dante Senin, 29 Mar 2021 11:48 WIB
114 orang tewas dalam sehari, PBB desak hentikan pembunuhan warga Myanmar

Dua pejabat tinggi PBB pada Minggu (28/3) mengutuk junta militer Myanmar setelah unjuk rasa antikudeta pada Sabtu (27/3) yang menjadi aksi protes paling berdarah sejauh ini. Menurut penghitungan media lokal independen, Myanmar Now, setidaknya 114 orang tewas pada Sabtu dalam demonstrasi antikudeta di 44 kota besar di seluruh negeri.

Dalam pernyataan bersama, Penasihat Khusus PBB untuk Pencegahan Genosida Alice Wairimu Nderitu dan Komisaris Tinggi PBB untuk HAM Michelle Bachelet mendesak militer Myanmar untuk segera menghentikan pembunuhan warga sipil.

"Kami juga mengutuk keras serangan militer Myanmar yang meluas, mematikan, dan semakin sistematis terhadap pengunjuk rasa damai, serta pelanggaran serius hak asasi manusia lainnya sejak mereka merebut kekuasaan pada 1 Februari 2021," jelas pernyataan tersebut.

Pelapor Khusus Myanmar untuk PBB mengatakan militer melakukan pembunuhan massal, meminta dunia untuk mengisolasi junta dan mencegah akses mereka terhadap senjata.

Menurut penghitungan terbaru oleh Assistance Association for Political Prisoners (AAPP), setidaknya 423 orang telah tewas di Myanmar sejak kudeta militer pada 1 Februari. Sedangkan menurut laporan Reuters dan saksi mata, setidaknya enam anak berusia antara 10 dan 16 tahun termasuk di antara mereka yang tewas pada Sabtu.

Meskipun terjadi pertumpahan darah, sejumlah pengunjuk rasa kembali ke jalan pada Minggu untuk berdemonstrasi menentang militer di beberapa bagian Yangon dan distrik lain di seluruh Myanmar. Demonstran mengatakan kepada media lokal bahwa pasukan militer telah menembak tanpa pandang bulu di Yangon sejak pagi hari. Foto yang beredar di media sosial menunjukkan setidaknya satu pria ditembak mati di Hlaing pada Minggu.

Media lokal juga melaporkan seorang wanita ditembak di kepala oleh pasukan keamanan di Mon Ywa, wilayah pusat Myanmar. Seorang warga Mandalay berusia 40 tahun ditembak dan dibakar hidup-hidup oleh pasukan militer, menurut Myanmar Now, yang mengutip warga dan penjaga malam di lingkungan korban. Media tersebut menambahkan, penduduk setempat tidak dapat membantu korban karena pasukan militer terus melepaskan tembakan.

Selain itu, di Myingyan, Mandalay, seorang wanita berusia 24 tahun tewas dan dua lainnya terluka ketika pasukan keamanan menembaki pengunjuk rasa pada Minggu. Mengutip para saksi, Reuters melaporkan bahwa pasukan keamanan Myanmar juga melepaskan tembakan ke arah orang-orang yang berkumpul di Bago untuk pemakaman salah satu dari 114 orang yang tewas pada hari sebelumnya. Belum ada laporan tentang korban dalam baku tembak tersebut.

Sponsored


Sumber : CNN

Berita Lainnya
×
tekid