Albanese, PM Australia pertama yang bertunangan saat menjabat

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese berbunga-bunga. Ia sedang menjalani kisah asmara yang indah, setelah perpisahannya dengan istri pertamanya pada 2019 tahun lalu. Kepada publik,  pemimpin Australia itu mengumumkan pertunangannya dengan pasangannya Jodie Haydon. 

Albanese membagikan berita tersebut di media sosial dengan selfie, berjudul: "Dia menjawab ya."

“Kami sangat senang dan bersemangat untuk berbagi kabar ini dan berharap dapat menghabiskan sisa hidup kami bersama. Kami sangat beruntung bisa bertemu satu sama lain,” kata pasangan itu dalam pernyataan bersama dikutip BBC.

Dia menjadi pemimpin Australia pertama yang bertunangan saat masih menjabat. Rekan kerja dari seluruh parlemen, pemimpin Selandia Baru Christopher Luxon dan koki TV Nigella Lawson termasuk di antara mereka yang mengucapkan selamat kepada pasangan tersebut.

“Cinta adalah hal yang indah. Aku sangat bahagia untuk kalian berdua!” tulis Menteri Luar Negeri Penny Wong.

Albanese memiliki seorang putra, Nathan Albanese yang berusia 23 tahun, buah cintanya dengan mantan wakil menteri utama New South Wales Carmel Tebbutt. Mereka berpisah pada tahun 2019 setelah 19 tahun menikah.

Pemimpin Partai Buruh ini sebelumnya telah merinci bagaimana dia dan Haydon – yang pernah bekerja di industri jasa keuangan – bertemu dan terikat setahun kemudian, karena kecintaan yang sama terhadap tim Liga Rugbi Nasional mereka.

Albanese, 60 tahun, dan Ms Haydon, 45, bertemu pada jamuan makan malam bisnis di Melbourne pada tahun 2020. Mereka pun saling jatuh cinta.

Dia berbicara di sebuah acara pada tahun 2020 ketika dia bertanya kepada penonton apakah ada penggemar South Sydney Rabbitohs di ruangan itu, dan Haydon berteriak: "Hidup Rabbitohs!"

Pasangan ini tidak terlalu menonjolkan diri di awal-awal hubungan mereka, sebelum Haydon bergabung dengan Albanese dalam kampanye pada tahun 2022, dan dalam perjalanan internasionalnya sebagai perdana menteri sejak saat itu.

Albanese mengatakan dia melamar di balkon kediaman resmi perdana menteri, yang dikenal sebagai Lodge, setelah makan malam romantis di sebuah restoran Italia. Tepat pada Hari Valentine.

PM Australia itu mengaku telah merencanakan tanggal dan tempat lamaran dan bahkan membantu merancang cincin berlian Haydon. Namun dia tidak tahu apakah pernikahan akan dilangsungkan sebelum dia menetapkan tanggal pemilu Australia berikutnya, antara Agustus dan Mei tahun depan.

“Kami sekarang akan melakukan diskusi di antara kami, yang saya pikir orang-orang akan mengerti, dan memilah rinciannya, tapi kami hanya ingin hidup terus berjalan seperti biasa di saat ini,” kata Albanese kepada wartawan pada konferensi pers singkat di halaman luar Lodge.

“Sungguh menyenangkan bisa berbagi berita ini dengan orang-orang dan sungguh luar biasa saya menemukan pasangan yang ingin saya habiskan sisa hidup saya bersamanya. Tadi malam adalah peristiwa yang sangat luar biasa di sini, di Lodge. Kami sangat bahagia,” tambahnya disitir The Hill.

Haydon berterima kasih kepada teman, keluarga, dan orang asing atas pesan ucapan selamat mereka. “Ini luar biasa, tapi indah,” kata Haydon.

Pemimpin oposisi Peter Dutton memberikan ucapan selamat kepada Albanese di Parlemen. Seraya mengisyaratkan perbedaan pendapat mereka mengenai apakah Raja Charles III harus tetap menjadi kepala negara Australia.

Dutton ingin raja Inggris tetap menjadi raja Australia. Albanese ingin Australia menjadi republik dengan kepala negara Australia.

“Kami menantikan pernikahan kerajaan versi kami dalam waktu dekat,” kata Dutton, yang memicu tawa rekan-rekannya.

“Saya akan berada di sana, melemparkan mawar ke hadapan Anda, Perdana Menteri. Apapun yang diperlukan untuk mendapatkan undangan ke pesta pernikahan,” tambah Dutton. (bbc,thehill)