sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bantu ekonomi Turki, Qatar kucuri investasi US$ 15 miliar

Turki saat ini tengah bergulat dengan krisis mata uang dan ketegangan yang meningkat dengan Amerika Serikat, sekutunya di NATO.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Kamis, 16 Agst 2018 16:10 WIB
Bantu ekonomi Turki, Qatar kucuri investasi US$ 15 miliar

Lira Turki bangkit dari rekor terendahnya pada hari Rabu (16/8) setelah Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani mengatakan, Qatar mendukung Turki. 

Pemimpin Qatar itu mengumumkan investasi senilai US$15 miliar ke pasar keuangan negara dan bank Turki. Pernyataan Sheikh Tamim muncul setelah dia mengadakan pembicaraan dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan di Ankara.

Setelah jatuh lebih dari 45% terhadap dolar AS, lira Turki menguat hingga 5,75 terhadap dolar AS pada hari Rabu, naik lebih dari 5%, dan bertahan di 5,90 pada Kamis (16/8) pagi. Demikian seperti dikutip dari Al Jazeera.

Turki saat ini tengah bergulat dengan krisis mata uang dan ketegangan yang meningkat dengan Amerika Serikat, sekutunya di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Sheikh Tamim merupakan kepala negara asing pertama yang mengunjungi Ankara sejak 'perang' dengan Washington dimulai pekan lalu.

"Kami mendukung saudara-saudara kami di Turki yang telah berpihak pada isu-isu terkait dunia muslim dan Qatar," ujar Sheikh Tamim melalui Twitter.

Dia menambahkan, "Sebagai bagian dari pembicaraan penting yang saya lakukan di Ankara pada hari Jumat dengan Yang Mulia Presiden Erdogan, kami mengumumkan paket deposit dan proyek investasi senilai US$15 miliar di negara itu, yang memiliki ekonomi produktif yang kuat dan solid."

Syekh Tamim dan Presiden Erdogan juga membahas upaya-upaya untuk meningkatkan kerja sama strategis mereka.

Sponsored

"Kunjungan ini, pada saat yang sama, merupakan indikator bahwa Qatar berdiri dengan Turki," ujar Ibrahim Kalin, juru bicara presiden Turki kepada wartawan dalam sebuah konferensi pers pada hari Rabu.

Sementara itu, Duta Besar Qatar untuk Turki Salim bin Mubarak Al Shafi mengatakan, negaranya akan terus mendukung Turki. Dia menambahkan bahwa kunjungan Sheikh Tamim menunjukkan "kedalaman" hubungan kedua negara.

"Qatar akan terus melanjutkan dukungan terhadap saudara-saudara di Turki seperti yang terjadi selama upaya kudeta gagal pada tahun 2016," ungkap Al Shafi. 

Media lokal mengutip pernyataan Al Shafi yang menyebutkan bahwa warga Qatar membeli jutaan lira Turki sebagai wujud dukungan terhadap Ankara.

Mitra Strategis 

Qatar dan Turki terikat oleh hubungan strategis di front politik, ekonomi, dan militer. Namun, di lain sisi, Qatar juga berbagi kemitraan strategis dengan AS. 

Bagi AS, Qatar merupakan pangkalan militer luar negeri terpenting di seluruh Timur Tengah.

Krisis Turki datang beberapa hari setelah Presiden AS Donald Trump melalui Twitter mengumumkan menaikkan tarif impor baja dan aluminium asal Turki. Pada saat bersamaan, AS mendorong Ankara untuk membebaskan seorang pastor evangelis Andrew Brunson, yang telah ditahan selama hampir dua tahun atas tuduhan terorisme.

Pada hari Rabu, Turki menggandakan tarif pada sejumlah barang impor asal AS seperti mobil, alkohol, dan tembakau. Turki menyebutnya aksi pembalasan atas serangan yang disengaja terhadap ekonominya.

Para pejabat Turki menekankan bahwa Ankara ingin mempertahankan hubungan yang kuat dengan Eropa, yang juga telah mengekspresikan kegelisahan mendalam dengan kebijakan perdagangan Trump.

Presiden Erdogan dilaporkan telah berbicara via telepon dengan Kanselir Jerman Angela Merkel. Selanjutnya, dia akan berbicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Berita Lainnya
×
tekid