Bencana akibat hujan lebat di Korsel tewaskan 11 orang, 8 lainnya hilang
Banjir yang disebabkan oleh hujan deras, dikatakan sebagai yang terberat dalam 80 tahun, melanda ibu kota Seoul.
Korban tewas dari hujan intentitas tinggi yang melanda Korea Selatan minggu ini telah meningkat menjadi 11 orang. Sedikitnya delapan orang lagi juga dikabarkan masih hilang, Kamis (11/8).
Banjir yang disebabkan oleh hujan deras, dikatakan sebagai yang terberat dalam 80 tahun, melanda ibu kota Seoul, provinsi Gyeonggi di sekitarnya dan provinsi tetangga Gangwon. Cuaca buruk ini menenggelamkan jalan dan stasiun metro dan menyebabkan pemadaman listrik.
Enam dari kematian terjadi di Seoul, tiga di Gyeonggi dan dua di Gangwon, jelas Kantor Berita Yonhap melaporkan, mengutip data resmi. Tiga dari delapan orang yang hilang juga berada di ibu kota.
Lebih dari 3.770 rumah dan bangunan terendam banjir, sebagian besar di Seoul.
Pihak berwenang mengatakan sekitar 4.300 orang dievakuasi dari tempat tinggal dan bangunan lain, dengan hampir 1.000 ditampung di tempat penampungan sementara di ibu kota.
Menurut Administrasi Meteorologi Korea, Seoul dan daerah sekitarnya menerima sekitar 525 milimeter hujan selama tiga hari.
Departemen itu mencabut peringatan hujan untuk Seoul dan daerah sekitarnya tetapi memproyeksikan hujan lebih lebat di bagian tengah Korea Selatan, tambah laporan itu.