sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

CEO Ted Baker mundur di tengah tudingan peluk paksa karyawan

Sebelum mundur, pendiri yang juga CEO Ted Baker, Ray Kelvin, sempat menjalani cuti.

Valerie Dante
Valerie Dante Selasa, 05 Mar 2019 14:23 WIB
 CEO Ted Baker mundur di tengah tudingan peluk paksa karyawan

Pendiri dan CEO Ted Baker, Ray Kelvin, melepas jabatannya ketika perusahaan mode itu sedang menyelidikinya atas tuduhan pelecehan seksual terhadap staf.

Dalam sebuah pernyataan pada Senin (4/3), perusahaan asal Inggris itu mengatakan bahwa Kelvin telah mengundurkan diri. 

Sebelumnya, dia menjalani masa cuti secara sukarela sejak Desember 2018 akibat tuduhan pelecehan seksual, termasuk perilaku peluk paksa terhadap karyawan.

Keluhan atas perilaku Kelvin pertama kali muncul pada akhir tahun lalu. Ribuan orang, termasuk karyawan dan pelanggan, menandatangani petisi online untuk menuntut Kelvin mengakhiri kebiasaan peluk paksanya dan agar perusahaan memperbaiki sistem pelaporan pelecehan seksual.

Petisi itu mencakup tuduhan perilaku tidak pantas Kelvin dan budaya perusahaan yang membuat pelecehan seksual berdiri tegak.

Kelvin membantah semua klaim yang mengatakan bahwa dia melecehkan karyawannya. Investigasi dari pihak ketiga atas tuduhan terhadap Kelvin dan kebijakan Ted Baker tentang penanganan pengaduan pelecehan seksual akan rampung sebelum akhir Juni 2019.

"Mengingat tuduhan yang dibuat terhadapnya, Kelvin telah memutuskan untuk mengundurkan diri sehingga bisnis dapat bergerak maju di bawah kepemimpinan baru," kata Ketua Eksekutif Ted Baker David Bernstein dalam pernyataannya.

Kelvin tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar.

Sponsored

Lindsay Page, yang memegang jabatan CEO sejak Kelvin cuti, akan melanjutkan perannya secara permanen menyusul pengunduran diri Kelvin.

Budaya peluk

Kelvin mendirikan perusahaan mode kelas atas itu pada 1988 dengan satu toko di kota Glasgow, Inggris. Kini, Ted Baker memiliki lebih dari 500 cabang di seluruh dunia.

Pada 2011, Kelvin diangkat sebagai Commander of the Order of the British Empire (CBE) atas kontribusinya bagi bidang industri mode.

Menurut petisi online, Kelvin kerap mengucapkan sindiran berbau seksual, membelai leher karyawan, dan membahas kehidupan seksualnya.

Petisi itu diunggah di platform Organise, yang menjalankan kampanye khusus di tempat kerja.

CEO Organise mengatakan pada Desember bahwa lebih dari 300 orang yang menandatangani petisi itu merupakan mantan karyawan atau staf yang saat ini masih bekerja di Ted Baker.

"Saya telah melihat sang CEO meminta karyawan wanita muda untuk duduk di lututnya, memeluknya, atau membolehkannya memijat telinga wanita itu. Saya mengadu ke bagian sumber daya manusia dan mereka hanya mengatakan 'Kelvin memang seperti itu'," tulis seseorang yang menandatangani petisi.

Dalam tanggapan yang dirilis pada Desember 2018, Ted Baker membela perilaku Kelvin.

"Kelvin menyambut banyak orang yang dia temui dengan pelukan, baik itu pemegang saham, investor, mitra, pelanggan, atau kolega," jelas tanggapan itu.

Pernyataan Ted Baker itu menggambarkan pelukan sebagai bagian dari budaya perusahaan, tetapi mengatakan bahwa budaya itu sama sekali tidak dipaksakan kepada karyawan.

Perusahaan mode itu dilaporkan memiliki pendapatan sekitar US$780 juta untuk tahun keuangan 2017-2018.

Namun, pada Februari, Ted Baker memperingatkan investor bahwa keuntungannya pada 2019 akan lebih rendah dari sebelumnya. 

Mereka menyalahkan pergerakan yang tidak menguntungkan di pasar valuta asing dan penurunan nilai saham yang tidak terjual atas merosotnya keuntungan mereka.

Sumber : CNN

Berita Lainnya
×
tekid