sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Geger pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi

Jamal Khashoggi tewas mengenaskan di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober.

Valerie Dante
Valerie Dante Selasa, 25 Des 2018 17:01 WIB
Geger pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi

Kritikus vokal Kerajaan Arab Saudi

Khashoggi pernah berkantor di sejumlah media, termasuk di Al Madina, di mana dia menulis banyak soal kelompok militan berhaluan Islam yang datang ke Afghanistan untuk melawan invasi Uni Soviet. Dia bahkan beberapa mewawancarai Osama bin Laden.

Sosok Khashoggi dikenali sebagai salah satu pemikir progresif Arab Saudi yang berani mengungkapkan pandangan tentang negaranya. Dia bergaul dengan berbagai kalangan, termasuk anggota keluarga Kerajaan Arab Saudi. 

Khashoggi dikabarkan pernah menjadi penasihat media Pangeran Saudi, Turki al-Faisal, mantan pemimpin intelijen yang menjadi duta besar Saudi untuk Inggris dan kemudian untuk AS. Tahun 2010, miliarder Saudi, Alwaleed bin Talal menugaskan Khashoggi untuk memimpin stasiun TV barunya yang bermarkas di Bahrain. 

Tidak lama setelah diluncurkan, stasiun TV baru di bawah pimpinan Khashoggi ditutup karena menyiarkan wawancara dengan tokoh oposisi Bahrain.

Sementara, Khashoggi juga memberikan sejumlah wawancara dengan media asing, mengecam monarki absolut Arab Saudi. Dia mengatakan sistem demokratis diperlukan bagi kestabilan negara di masa depan.

Ketika Arab Spring atau pergolakan Arab pecah, Khashoggi menunjukkan keberpihakan pada kelompok oposisi yang menginginkan perubahan di Mesir dan Tunisia. Sikapnya tersebut sangat bertolak belakang dengan kebijakan resmi Kerajaan Arab Saudi, yang melihat Arab Spring sebagai ancaman.

Pada Desember 2016, ketika MBS mulai membina hubungan baik dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Khashoggi menggugatnya.

Sponsored

Khashoggi juga bersikap kritis atas kebijakan Arab Saudi memutus hubungan dengan Qatar. 

Pada September 2017, Khashoggi memutuskan mengungsi ke Negeri Paman Sam setelah Arab Saudi mengekang kebebasan berpendapat dan menindas para pemrotes. Sejak saat itu, Khashoggi menulis kolom untuk Washington Post. 

Kolom terakhir yang ditulis Khashoggi menyuarakan pentingnya kebebasan pers di seluruh dunia Arab:

'Kebebasan berekspresi' - 17 Oktober 2018

"Sebuah narasi yang dikelola negara mendominasi jiwa publik, dan sementara banyak yang tidak mempercayainya, mayoritas besar penduduk menjadi korban narasi palsu ini. Sayangnya, situasi ini tidak mungkin berubah.

"Pemerintah Arab telah diberi kebebasan untuk terus membungkam media pada level yang meningkat ... Pemerintah ini, yang keberadaannya sangat bergantung pada kontrol informasi, telah secara agresif memblokir internet. Mereka juga telah menangkap wartawan lokal dan menekan pengiklan untuk membahayakan pendapatan dari publikasi tertentu.

"Dunia Arab menghadapi versi Tirai Besi sendiri, yang dipaksakan bukan oleh aktor eksternal tetapi melalui kekuatan domestik yang berlomba merebut kekuasaan.

"Melalui penciptaan forum internasional independen, terisolasi dari pengaruh pemerintah nasionalis yang menyebarkan kebencian melalui propaganda, orang-orang biasa di dunia Arab akan mampu mengatasi masalah struktural yang dihadapi masyarakat mereka." (BBC, CNN, dan CNBC)

Berita Lainnya
×
tekid