sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menlu RI: Covid-19 lahirkan tantangan bagi demokrasi

Pandemik tidak boleh melunturkan nilai demokrasi.

Valerie Dante
Valerie Dante Kamis, 10 Des 2020 17:08 WIB
Menlu RI: Covid-19 lahirkan tantangan bagi demokrasi

Dalam upacara pembukaan Bali Democracy Forum (BDF) ke-13, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi menyatakan, bahwa tema tahun ini adalah "Democracy and Covid-19 Pandemic".

Dia menuturkan, tema tersebut sangat relevan karena tahun ini, seluruh dunia menyaksikan bagaimana dampak Covid-19 bukan hanya terhadap aspek kesehatan dan ekonomi, melainkan juga terhadap demokrasi.

"Pandemik Covid-19 telah menciptakan tantangan tambahan bagi demokrasi," tutur dia dalam pengarahan media secara virtual, pada Kamis (10/12).

Menlu Retno menekankan pandemik tidak boleh melunturkan nilai demokrasi dan pada saat yang sama, demokrasi pun tidak dapat menjadi penghalang untuk memerangi Covid-19.

"Justru kita yakin bahwa demokrasi merupakan alat yang paling tepat bagi setiap negara untuk melawan pandemik," jelsnya.

Mengutip laporan Freedom House pada 2019, Menlu Retno menuturkan, bahwa demokrasi di seluruh dunia mengalami kemunduran selama 14 tahun terakhir.

"Beberapa pihak mungkin berpandangan bahwa pembatasan yang dijalankan selama pandemik, termasuk larangan berkumpul dan kewajiban memakai masker, sebagai bertabrakan dengan kebebasan individu," ujar dia. "Padahal sebenarnya bukan itu yang terjadi."

Dia menjelaskan, pembatasan yang bersifat sementara itu diperlukan, tetapi tetap perlu dipantau pelaksanaannya agar dapat mencegah kemungkinan munculnya pelanggaran kebebasan dasar yang memang harus dihormati.

Sponsored

Tantangan lain yang muncul, lanjutnya, adalah bagaimana ruang demokrasi dapat digunakan oleh beberapa pihak untuk menyebarkan misinformasi yang memiliki potensi untuk mengganggu upaya penanganan pandemik.

Terlepas dari itu semua, Menlu Retno menyatakan bahwa demokrasi telah melahirkan harapan dan optimisme bagi dunia untuk segera keluar dari situasi pandemik saat ini.

Retno menyebut, bahwa menurut Democratic Perception Index Survey 2020, 78% orang di dunia masih percaya pentingnya demokrasi bagi negara mereka.

"Oleh karena itu, pandemik ini tidak boleh menghilangkan komitmen kita terhadap demokrasi," ujar dia. "Tugas kita ke depan tidak mudah, kita harus pastikan bahwa demokrasi dapat mendukung upaya kita di era pascapandemik."

Berita Lainnya
×
tekid