sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Palestina batalkan kesepakatan vaksin dengan Israel

Langkah itu dilakukan setelah pengiriman awal Israel menunjukkan tanggal kedaluwarsa lebih cepat dari yang telah disepakati.

Valerie Dante
Valerie Dante Sabtu, 19 Jun 2021 16:55 WIB
Palestina batalkan kesepakatan vaksin dengan Israel

Otoritas Palestina (PA) pada Jumat (18/6) membatalkan kesepakatan untuk menerima vaksin Covid-19 yang akan segera kedaluwarsa dari Israel.

Menteri Kesehatan Palestina Mai Alkaila menjelaskan, langkah itu dilakukan setelah pengiriman awal Israel menunjukkan tanggal kedaluwarsa lebih cepat dari yang telah disepakati.

Sebelumnya, Israel dan Palestina mengumumkan kesepakatan pertukaran vaksin yang akan membuat Israel mengirim hingga 1,4 juta dosis Pfizer-BioNTech ke Palestina. 

Dalam sebuah pernyataan, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett menjelaskan bahwa vaksin yang akan dikirim ke Palestina merupakan vaksin yang akan segera kedaluwarsa. 

Sementara itu, PA mengatakan vaksin tesebut telah disetujui demi mempercepat proses vaksinasi di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diduduki.

"Mereka memberi tahu kami tanggal kedaluwarsa pada Juli atau Agustus, yang memberikan kami banyak waktu untuk menggunakannya," kata Menteri Alkaila kepada wartawan pada Jumat malam.

Namun, dia mengatakan bahwa nyatanya vaksin-vaksin dari Israel kedaluwarsa pada Juni.

"Kami tidak memiliki cukup waktu untuk menggunakannya, jadi kami menolaknya," ujar dia.

Sponsored

Setelah pengumuman tersebut, Palestina mengirim kembali 90.000 dosis vaksin ke Israel.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia telah mengkritik Israel, yang memimpin salah satu kampanye vaksinasi tercepat di dunia, karena tidak berbuat lebih banyak untuk mengamankan akses vaksin bagi wilayah di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang dicaplok pada 1967.

Para pejabat Israel membela diri dengan menyatakan bahwa di bawah Persetujuan Damai Oslo, Kementerian Kesehatan Palestina bertanggung jawab untuk memvaksinasi orang-orang di Jalur Gaza dan bagian-bagian Tepi Barat.

Kesepakatan vaksin adalah salah satu langkah kebijakan awal terhadap Palestina oleh PM Bennett, yang dilantik pada Minggu (13/6) dan menggantikan pemimpin veteran, Benjamin Netanyahu.

Sekitar 55% populasi Israel yang memenuhi syarat telah divaksinasi sepenuhnya.

Sementara itu, baru sekitar 30% warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza, rumah bagi 5,2 juta orang, telah menerima setidaknya satu suntikan dosis vaksin.

Sejauh ini, Palestina telah menerima bantuan vaksin dari Israel, Rusia, China, Uni Emirat Arab, serta Covax.

Sumber : France24

Berita Lainnya
×
tekid