sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pelaku serangan siber Singapura diduga terkait negara

Menteri Komunikasi Singapura mengatakan bahwa ciri khas penyerangan siber mengarah pada kelompok terkait negara.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Senin, 06 Agst 2018 18:27 WIB
Pelaku serangan siber Singapura diduga terkait negara

Serangan siber terburuk dalam sejarah Singapura, di mana informasi pribadi sekitar 1,5 juta orang termasuk perdana menteri dicuri, memiliki ciri khas dilakukan kelompok terkait negara. Demikian disampaikan oleh Menteri Komunikasi Singapura S. Iswaran.

Pada akhir Juni, peretas mulai mencuri data pribadi dan catatan resep pasien yang mengunjungi klinik rawat jalan Singapura periode tiga tahun sebelumnya, ungkap pihak berwenang pada 20 Juli lalu.

Berbicara di parlemen pada hari Senin (6/6), Iswaran mengatakan bahwa pemerintah tidak akan mengungkap identitas penyerang "atas alasan keamanan, namun telah menentukan bahwa serangan itu merupakan pekerjaan 'Advanced Persistent Threat' (APT) yang lazimnya terkait negara."

"Ini (APT) mengacu pada kelas penyerang siber yang canggih, biasanya terkait negara, yang melakukan perluasan kampanye siber secara hati-hati, untuk mencuri informasi atau menganggu operasi," ungkap Iswaran seperti dikutip dari Reuters.

Iswaran mengatakan bahwa badan-badan pemerintah memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap identitas para penyerang. Namun, tidak memiliki cukup bukti untuk mengambil tindakan hukum.

Menteri Kesehatan Singapura Gan Kim Yong menambahkan bahwa para penyerang telah melakukan upaya untuk menghapus jejak mereka, membuat penyelidikan lebih sulit, dan membuka kemungkinan mereka dapat menyerang kembali.

"Walaupun dengan tindakan pengamanan kami, para penyerang sangat sabar, sangat gigih, dan sangat banyak akal," ungkap Gan. "Dengan alat peretasan canggih, mereka akhirnya berhasil ... Kami menyikapi ini serius karena tidak ada alasan untuk meyakini bahwa mereka tidak akan mencoba lagi dengan peralatan yang lebih canggih."

Pasca-serangan siber tersebut, pemerintah Singapura memutus komputer dari internet di pusat kesehatan umum dan membentuk panel beranggotakan empat orang untuk menyelidiki insiden ini. Mereka akan mengumumkan hasilnya pada akhir Desember.

Sponsored

"Perusahaan layanan profesional PricewaterhouseCoopers (PWC) dan Cyber ​​Security Agency of Singapore bekerja sama dengan kementerian kesehatan untuk mengidentifikasi kerentanan dalam sistem mereka dan menyumbat setiap lubang untuk mencoba dan mencegah pengulangan," tegas Gan.

Serangan siber skala besar jarang terjadi di Singapura, yang telah banyak berinvestasi dalam keamanan siber selama dekade terakhir.

Berita Lainnya
×
tekid