sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pfizer uji klinis ketiga vaksin balita

Uji klinis dilakukan terhadap 3 mikrogram atau sepersepuluh dari dosis dewasa.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Sabtu, 18 Des 2021 10:04 WIB
Pfizer uji klinis ketiga vaksin balita

Produsen vaksin Pfizer merencanakan uji klinis penyuntikan dosis ketiga vaksin Covid-19 pada anak-anak di bawah lima tahun. Sebelumnya, uji klinis dilakukan dengan suntikan dua dosis vaksin, namun tidak terbukti cukup kuat. 

Dikutip dari Associated Press, Sabtu (18/12), Pfizer mengumumkan perubahan itu setelah analisis awal menemukan bahwa anak berusia dua hingga empat tahun tidak memiliki respons kekebalan yang kuat seperti diharapkan. Kesimpulan itu didapat usai suntikan dosis rendah yang pernah diujikan perusahaan kepada anak-anak kelompok umur terkecil.

Keputusan Pfizer menjadi kabar yang cukup mengecewakan bagi orang tua yang ingin segera menyediakan akses vaksin kepada anak-anaknya. Padahal sebelumnya, hipotesis Pfizer memperkirakan vaksin cukup baik untuk anak-anak di bawah lima tahun. 

Dengan hasil penelitian yang berbeda, kini Pfizer justru tak bisa memastikan kapan akan mendapatkan kesimpulan dari pertanyaan soal vaksin bagi anak-anak.  

Pfizer dan mitranya BioNTech mengatakan, jika studi tiga dosis berhasil, mereka berencana untuk mengajukan permohonan penggunaan darurat sekitar paruh pertama 2022. Pasalnya, vaksin Pfizer sudah tersedia untuk anak berusia 5-11 tahun, yakni sepertiga dari dosis yang diberikan kepada anak lain usia 12 tahun ke atas.

Untuk anak-anak yang lebih muda dari lima tahun, Pfizer sedang menguji dosis yang lebih kecil, yakni hanya 3 mikrogram atau sepersepuluh dari dosis dewasa.

"Suntikan dosis sangat rendah tampaknya bekerja pada anak-anak di bawah usia dua tahun, yang menghasilkan tingkat antibodi yang sama. Tetapi respons kekebalan pada anak berusia 2-4 tahun lebih rendah,” ujar Kepala Penelitian Vaksin Pfizer Kathrin Jansen dalam keterangannya. 

Ketimbang mencoba suntikan dosis tinggi untuk anak-anak prasekolah, Pfizer memutuskan akan memperluas penelitian untuk mengevaluasi tiga suntikan dosis sangat rendah kepada semua peserta penelitian, yakni bayi dan anak berusia 6 bulan-5 tahun. Dosis ketiga akan disuntikkan setidaknya dua bulan setelah anak-anak mendapatkan dosis kedua.

Sponsored

Jansen mengutip, data lain yang menunjukkan suntikan booster untuk remaja berusia 16 ke atas akan membuat kuatnya perlindungan tubuh. Lompatan kekebalan ini diharapkan mampu mengatasi varian omicron yang merupakan mutasi baru dan belum banyak diketahui.

Di sisi lain, perusahaan juga sedang mempersiapkan diri melakukan uji booster untuk anak berusia 5-11 tahun. Anak usia tersebut, baru saja mendapatkan vaksinasi dua dosis. 

Pfizer menguji pilihan dosis yang berbeda yang ditargetkan pada remaja. Jansen mengatakan, jika pengujian tambahan berhasil mereka akan memiliki pendekatan vaksin tiga dosis yang konsisten untuk segala usia.

Berita Lainnya
×
tekid