sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Presiden Kuba bertemu Kim Jong-un, ini yang dibahas

Saat hubungan Korea Utara dengan sejumlah negara seperti Korea Selatan dan Kuba membaik, relasi Pyongyang dan Amerika Serikat sebaliknya.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Senin, 05 Nov 2018 12:44 WIB
Presiden Kuba bertemu Kim Jong-un, ini yang dibahas

Kim Jong-un dan Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel sepakat untuk memperluas dan memperkuat hubungan strategis antar kedua negara, ungkap media Korea Utara pada Senin (5/11). Baik Pyongyang mau pun Havana sama-sama berharap dapat lepas dari cengkeraman sanksi ekonomi Amerika Serikat.

Diaz-Canel, yang tengah berada di Asia dalam lawatan perdananya sejak menjadi presiden Kuba pada April lalu tiba di Pyongyang bersama istrinya pada hari Minggu (4/11). Ketibaannya disambut langsung oleh Kim Jong-un.

Media Korea Utara melaporkan bahwa Kim Jong-un dan Presiden Diaz-Canel melakukan pembicaraan di Paekhwawon State Guest House. Dalam kesempatan tersebut, keduanya menekankan sejarah sosialis negara mereka dan bersumpah untuk melanjutkan solidaritas terhadap satu sama lain.

Pembicaraan Kim Jong-un dan Presiden Diaz-Canel digambarkan berlangsung dalam atmosfer yang bersahabat dan persaudaraan yang kental. 

Saat hubungan Korea Utara dengan sejumlah negara seperti Korea Selatan dan Kuba terus membaik, relasi Pyongyang dan Amerika Serikat sebaliknya. Pembahasan terkait isu denuklirisasi belum membuat kemajuan signifikan.

Pyongyang, yang secara diam-diam dinilai mengadvokasi Moskow belum lama ini, telah mengeraskan retorikanya menjelang pertemuan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan juru runding utama Korea Utara Kim Yong Chol di New York pada akhir pekan mendatang. 

Selama akhir pekan kemarin, Korea Utara menggunakan media corongnya untuk mengkritik AS atas dukungannya yang terus menerus terhadap sanksi, alat politik yang juga digunakan Washington untuk menekan Rusia dan Kuba. Pyongyang mengisyaratkan akan melanjutkan pembangunan nuklir jika AS tidak mengubah kebijakannya.

Sebelum mendarat di Korea Selatan, Diaz-Canel lebih dulu melawat ke Rusia, di mana dia membahas kesepakatan senjata senilai nyaris US$50 juta dengan Rusia dan komitmen untuk memperluas kerja sama politik, ekonomi, dan militer.

Sponsored

Di Moskow, Diaz-Canel dan Presiden Vladimir Putin mencela campur tangan AS terhadap urusan domestik negara-negara berdaulat.

Embargo ekonomi AS terhadap Kuba, yang pada awalnya diberlakukan pada tahun 1958 dan kemudian diperluas, tetap berlaku. Ada pun Rusia menghadapi serangkaian sanksi AS dan Uni Eropa yang melumpuhkan atas aneksasi Krimea dan dukungannya bagi pemberontak separatis di Ukraina timur.

Diaz-Canel akan meninggalkan Pyongyang pada hari Selasa dan mengunjungi Cina, Vietnam, dan Laos. (Associated Press)

Berita Lainnya
×
tekid