sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pertama setelah 43 tahun, Kuba tunjuk PM baru

Jabatan PM Kuba terakhir kali dipegang oleh Fidel Castro.

Valerie Dante
Valerie Dante Senin, 23 Des 2019 10:18 WIB
Pertama setelah 43 tahun, Kuba tunjuk PM baru

Kuba mengangkat Manuel Marrero sebagai perdana menteri pertama dalam lebih dari empat dekade, jabatan itu terakhir kali dipegang oleh Fidel Castro. Marrero secara efektif mulai menjabat pada Sabtu (21/12).

Pengangkatan Marrero sebagai kepala pemerintahan disebut adalah bagian dari proses desentralisasi pemerintahan dan pergeseran generasi dari revolusioner lama demi memperluas serta melindungi kekuasaan Partai Komunis.

"Usulan ini telah disetujui oleh biro politik Partai Komunis Kuba," kata Presiden Miguel Diaz-Canel di Majelis Nasional pada Sabtu.

Segera setelah presentasi Diaz-Canel, Marrero resmi dilantik oleh Pemimpin Partai Komunis Raul Castro.

"Sepanjang kariernya, Marrero menjunjung kesederhanaan, kejujuran, memiliki kemampuan bekerja dengan baik dan kesadaran politik, serta setia kepada partai," kata Presiden Diaz-Canel.

Dia menambahkan, Marrero telah memimpin industri pariwisata dengan cara yang terpuji, mendorong salah satu jalur utama pengembangan ekonomi nasional.

Pakar Kuba di Holy Names University, Arturo Lopez-Levy, mengatakan bahwa Marrero tidak menjabat untuk menerapkan perubahan, tetapi lebih untuk menjalankan dan mengelola perintah yang diberikan kepadanya.

"Presiden tetap menjadi pemimpin utama," ujar dia.

Sponsored

Marrero menjabat sebagai menteri pariwisata sejak 2004, menjelang akhir masa pemerintahan revolusioner Fidel Castro, kemudian melanjutkan jabatannya hingga di bawah kepemimpinan Diaz-Canel.

Dia memulai kariernya di pemerintahan pada 1999 sebagai Wakil Presiden Grup Hotel Gaviota milik angkatan bersenjata dan kemudian naik menjadi presidennya pada 2000.

Pengalaman luas

Lopez-Levy menilai, Marrero dipilih sebagai PM karena memiiliki pengalaman luas di bidang pariwisata dan terbiasa bekerja dengan investor.

"Hal itu menggarisbawahi fakta bahwa Kuba menganggap area yang menjadi keahlian Marrero sebagai priortas dalam strategi pembangunan negara," kata dia.

Posisi perdana menteri terakhir dipegang oleh Fidel Castro pada 1976. Namun, jabatan itu dihapuskan ketika dia beralih ke kursi kepresidenan.

"Kekuasaan tertinggi di negara itu ada di tangan Fidel Castro selama menjabat sebagai PM dari 1959 hingga 1976, meskipun Dorticos kepala negara," jelas Lopez-Levy.

Menurut Lopez-Levy, penunjukan PM baru bukan menandakan adanya pemisahan kekuasaan, melainkan menegaskan pemisahan fungsi mengingat negara itu menjunjung konsep komunis tentang kesatuan politik.

Konstitusi Kuba mengharuskan calon PM berasal dari anggota Majelis Nasional, berusia di atas 35 tahun, merupakan warga negara Kuba sejak lahir, dan tidak memiliki kewarganegaraan lain. (Channel News Asia)

Berita Lainnya
×
tekid