sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

RI-India targetkan perdagangan capai US$50 miliar pada 2025

Menlu Retno mengatakan, salah satu cara agar target itu tercapai adalah melalui akses pasar yang lebih luas untuk produk Indonesia.

Valerie Dante
Valerie Dante Kamis, 05 Sep 2019 15:15 WIB
RI-India targetkan perdagangan capai US$50 miliar pada 2025

Indonesia dan India menargetkan nilai perdagangan mencapai US$50 miliar pada 2025. Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi usai melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar pada Kamis (5/9).

"Salah satu cara target itu dapat tercapai adalah melalui akses pasar yang lebih luas untuk produk dari Indonesia," ungkap Menlu Retno di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta.

Menlu Jaishankar mengatakan bahwa Indonesia-India sepakat untuk bekerja sama demi keseimbangan dan perdagangan berkelanjutan dengan memberikan akses pasar yang lebih besar bagi barang dan jasa.

"Kami melakukan ini untuk mencapai target US$50 miliar dan kami sepakat bahwa kedua pihak akan responsif terhadap kebutuhan pihak lain dalam konteks itu," tutur dia.

Terkait kerja sama ekonomi, Menlu Retno mendorong terjalinnya keterlibatan lebih kuat antara sektor swasta kedua negara melalui forum-forum infrastruktur sosial.

Lebih lanjut, dia berharap bahwa negosiasi untuk Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) antara Indonesia dan India dapat disepakati pada tahun ini.

"Kami sepakat untuk membangun kemitraan ekonomi dan pembangunan yang kuat yang memperkuat aliran modal, perdagangan, SDM, dan gagasan antara India dan Indonesia," ungkap Menlu Jaishankar.

Kerja sama bidang maritim

Sponsored

Dalam bidang maritim, Menlu Retno menyatakan bahwa pada Selasa (3/9), Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan untuk membahas kerangka acuan untuk gugus tugas bersama Aceh-Andaman dan Nikobar.

"Dalam pertemuan itu, kedua pihak sepakat untuk memperkuat perdagangan dan investasi, pengembangan konektivitas, pengembangan sumber daya kelautan, pariwisata dan pertukaran budaya, serta pengembangan pelabuhan," jelas dia.

Untuk menindaklanjuti pertemuan tersebut, Indonesia dan India sepakat untuk kembali bertatap muka pada 12 November.

"Indonesia siap untuk mengambil bagian dalam pengembangan infrastruktur dan konektivitas untuk Andaman dan Nikobar," kata Menlu Retno.

Menlu Jaishankar menyatakan Indonesia dan India perlu menjalin kerja sama di bidang maritim di bawah konsep Indo-Pasifik demi mengembangkan sinergi dan memanfaatkan potensi untuk menghadapi tantangan di kawasan masing-masing.

Dalam kesempatan yang sama, Menlu Retno menyampaikan apresiasinya atas dukungan yang diberikan India terkait Outlook ASEAN mengenai Indo-Pasifik. India, lanjutnya, konsisten mendukung integritas teritorial Indonesia.

Menanggapinya, Menlu Jaishankar mengatakan bahwa India melihat sentralitas ASEAN sebagai fitur utama dari konsep Indo-Pasifik.

"Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN memiliki peran penting dalam mengembangkan konsep Indo-Pasifik menjadi kerangka kerja dan agenda yang dapat ditindaklanjuti," ujar dia.

Indonesia dan India berkomitmen untuk meningkatkan hubungan bilateral terutama dalam bidang konektivitas antarmasyarakat.

"Sejak tahun lalu, India memperkenalkan visa elektronik (e-visa) gratis untuk WNI, akibatnya semakin banyak pelancong asal Indonesia yang mengunjungi India," jelas Menlu Jaishankar.

Berita Lainnya
×
tekid