sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Selesai disterilisasi, KBRI Seoul kembali buka

Gedung KBRI ditutup pada Jumat (28/2) untuk sterilisasi dengan penyemperotan desinfektan.

Valerie Dante
Valerie Dante Senin, 02 Mar 2020 16:12 WIB
Selesai disterilisasi, KBRI Seoul kembali buka

Setelah dinyatakan tutup sementara pada Jumat (28/2), KBRI Seoul di Korea Selatan buka kembali pada Selasa (2/3). Hal tersebut diumumkan melalui Twitter resmi KBRI.

"Meskipun Jumat lalu gedung KBRI sempat ditutup untuk sterilisasi dengan penyemperotan desinfektan guna memastikan keamanan dan kenyamanan seluruh masyarakat yang datang, pelayanan tidak pernah berhenti," twit KBRI Seoul.

Dalam sebuah pesan video di Twitter KBRI Seoul, Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi menyebut bahwa KBRI Seoul buka kembali setelah pada Jumat hingga Minggu menerapkan langkah-langkah pencegahan demi keselamatan dan kesehatan pengunjung

"Hari ini kita buka tetap dengan menerapkan prosedur keselamatan dan keamanan yang sangat ketat. Dengan demikian, kepada WNI di Korea Selatan yang memerlukan pelayanan KBRI, silakan datang ke tempat kami," kata Dubes Umar.

Loket layanan publik untuk pengurusan visa, paspor dan jasa-jasa konsuler juga telah dibuka.

KBRI Seoul menegaskan bahwa upaya perlindungan WNI terus dilakukan. Untuk hal-hal darurat, WNI dapat menghubungi nomor telepon hotline Posko KBRI Seoul +82-10-5450-2181. Sementara itu, Posko Aju di Gyeongbuk, Euiseonggun, dan Bongyang-myeon dapat dihubungi di nomor hotline +82-10-3601-9980.

Sponsored

Penutupan sementara KBRI Seoul dilakukan demi menjamin keamanan dan keselamatan bersama, sehubungan dengan kasus coronavirus jenis baru yang terdeteksi di Yeouido pada Kamis (27/2). 

CNBC melaporkan bahwa Wali Kota Seoul Park Won-soon telah menuntut para pemimpin dari sekte Shincheonji Church of Jesus di Kota Daegu atas lonjakan jumlah kasus terinfeksi coronavirus di Korea Selatan.

Melalui unggahan di Facebook, Park Won-soon mengatakan bahwa dia menuntut sekitar 12 pemimpin Shincheonji atas pembunuhan, cedera, dan pelanggaran atas pencegahan dan pengelolaan penyakit menular.

Korea Selatan memiliki jumlah infeksi tertinggi di luar China. Per Senin (2/3) pagi, total kasus penularan di Korea Selatan adalah 4.212 dengan 22 kematian. Padahal, dua pekan sebelumnya, hanya tercatat 30 kasus infeksi di negara itu.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention Korea Selatan, mayoritas lonjakan kasus berasal dari Daegu, terutama kasus penularan yang bersumber dari seorang wanita yang merupakan anggota Shincheonji Church of Jesus. Pejabat kesehatan mengatakan bahwa secara total, kelompok agama itu menyumbang hampir 60% dari total kasus di Negeri Ginseng.

"Kami dapat menangani situasi coronavirus sesegera mungkin hanya setelah kami dengan paksa menyelidiki 12 pemimpin sekte Shincheonji, bersama dengan kepala mereka, Lee Man-hee," jelas Park Won-soon.

Wali Kota Seoul menekankan bahwa para jaksa penuntut perlu melakukan penyelidikan yang teliti dan akan mengarah pada hukuman keras terhadap para pemimpin Shincheonji.

Dalam sebuah konferensi pers pada Senin, Lee Man-hee meminta maaf atas ketidakmampuan kelompoknya untuk menghentikan penyebaran coronavirus.

Park Won-soon mengklaim bahwa Lee Man-hee dan sektenya gagal mengambil langkah-langkah yang memadai untuk memastikan anggotanya bekerja sama dengan otoritas kesehatan demi mencegah penularan wabah tersebut. Dia juga menuduh, Shincheonji memberikan informasi palsu yang menghambat pekerjaan otoritas kesehatan.

Sekte tersebut membantah segala tuduhan terhadapnya. Pada Minggu malam, Shincheonji mengeluarkan pernyataan yang meminta publik untuk mengakhiri stigmatisasi, kebencian, dan fitnah terhadap para pengikutnya. Shincheonji menekankan bahwa mereka sedang bekerja sama dengan pemerintah.

"Markas Majelis Umum Shincheonji Church of Jesus menyerukan larangan pertemuan ibadah bagi seluruh gereja di Korea Selatan setelah dikonfirmasi bahwa anggota kami di Daegu terjangkit coronavirus jenis baru pada 18 Februari," kata sekte itu dalam pernyataannya.

Berita Lainnya
×
tekid