sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Tidak ada WNI jadi korban banjir Pakistan

Lebih dari 1.000 orang dilaporkan meninggal dunia akibat banjir yang melanda Pakistan.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Senin, 29 Agst 2022 11:26 WIB
Tidak ada WNI jadi korban banjir Pakistan

Kedutaan Besar RI (KBRI) di Islamabad dan Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Karachi memastikan tidak da warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban banjir di Pakistan. Ini berdasarkan hasil koordinasi dengan otoritas setimpat dan koordinasi dengan simpul komunitas Indonesia.

"Hingga saat ini, tidak terdapat WNI yang menjadi korban bencana banjir tersebut," demikian disampaikan KBRI Islamad dan KJRI Karachi via situs web Kementerian Luar Negeri (Kemlu).

Lebih dari 1.000 orang meninggal dunia akibat banjir yang menerjang Provinsi Balochistan dan Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan. Bencana juga berdampak kepada sekitar 33 juta orang.

Berdasarkan data, terdapat 1.267 WNI di Pakistan. Sebagian besar bertempat tinggal di Islamabad, Lahore, Karachi, Rawalpindi, Sialkot, Gujrat dan Peshawar.

WNI di Pakistan pun diminta tanggap dan waspada serta memantau informasi yang disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Pakistan (NDMA) dan Departemen Meteorologi Pakistan (PMD). Selain itu, disarankan menunda perjalanan ke daerah-daerah rawan bencana serta segera menghubungi otoritas setempat dan perwakilan RI terdekat jika terjadi situasi darurat.

Bagi WNI di Pakistan yang membutuhkan informasi atau bantuan lebih lanjut, dapat menghubungi hotline KBRI Islamabad pada nomor +923458571989 dan hotline KJRI Karachi pada nomor +923000340346.

Pakistan menetapkan status darurat nasional banjir menyusul besarnya dampak yang ditimbulkan. Bahkan, dinilai setara banjir pada 2010, yang menewaskan lebih dari 2.000 orang dan seperlima wilayah terendam.

Beberapa pejabat menyebut banjir diakibatkan perubahan iklim. Dalam indeks risiko iklim global versi German Watch, Pakistan berada di peringkat kedelapan sehingga rentan terhadap cuaca ekstrem akibat krisis klim.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid