sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Waspada kamera pengintai, toilet umum di Seoul akan diperiksa setiap hari

Korea Selatan saat ini tengah gencar melawan perekaman gambar secara rahasia.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Senin, 03 Sep 2018 17:31 WIB
Waspada kamera pengintai, toilet umum di Seoul akan diperiksa setiap hari

Ibu kota Korea Selatan sekaligus kota terbesar di negara itu, Seoul, akan memulai pemeriksaan harian atas kamera tersembunyi di toilet-toilet umum. 

Langkah tersebut diambil sebagai respons atas meningkatnya kemarahan publik terkait epidemi kamera pengintai atau yang dikenali pula sebagai "spy-cam porn".

Korea Selatan saat ini tengah gencar melawan perekaman gambar secara rahasia di tempat-tempat seperti toilet dan ruang ganti. Polisi mengatakan, antara 2012 dan 2016 terdapat lebih dari 26.000 korban yang telah diidentifikasi, namun ada banyak kasus yang tidak dilaporkan.

Mengantisipasi aksi pengambilan gambar secara rahasia via smartphone, muncul aturan agar ponsel yang dijual di Korea Selatan diharuskan memiliki suara yang keras saat memotret. Namun, hal itu dinilai tidak menyelesaikan persoalan karena sejumlah item juga dapat digunakan untuk merekam gambar secara diam-diam, termasuk pena, jam tangan, dan sepatu yang dilengkapi dengan kamera pengintai.

Perekaman gambar tidak terbatas pada ruang toilet umum atau ruang ganti, dalam beberapa kasus berlaku aksi porno bertujuan balas dendam atau kadang-kadang difilmkan tanpa persetujuan pihak perempuan.

Jumlah wanita yang mengadakan protes bulanan di jalan-jalan di Seoul untuk menyerukan pemerintah berbuat lebih banyak pada bulan lalu mencapai 70.000 orang, menurut pihak penyelenggara.

Saat ini, pemerintah Seoul memeriksa setiap toilet sekitar satu bulan sekali. Mereka mempekerjakan hanya 50 pengawas untuk memonitor lebih dari 20.000 toilet umum, ungkap kantor berita Yonhap.

Untuk menjalankan pemeriksaan harian, pemerintah setempat akan memanggil 8.000 pekerja yang bertugas memelihara dan membersihkan toilet.

Sponsored

Selama dua tahun terakhir, pengawas pemerintah gagal menemukan kamera apapun.

Para ahli dan aktivis sendiri telah mengecam tindak pemeriksaan toilet umum. Menurut mereka itu sama sekali tidak membantu, sementara kebanyakan kamera dipasang dirumah-rumah dan kantor-kantor.

Ahli dan aktivis juga mencela pemerintah karena mereka anggap gagal menghukum para pelaku yang membagikan hasil rekaman rahasia.

Ada juga tuduhan seksisme dalam sistem peradilan, dengan dua kasus profil tinggi baru-baru ini yang menargetkan pelaku perempuan. Pengadilan Korea Selatan memvonis seorang wanita satu tahun di penjara bulan lalu karena berbagi foto telanjang seorang pria, sementara kebanyakan pria yang berbagi foto atau video biasanya hanya didenda. Menurut data pemerintah, sebagian besar pelaku atau lebih dari 90% adalah laki-laki.

 

 

Sumber: The Guardian

Berita Lainnya
×
tekid