sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

WNI eks sandera kelompok bersenjata Filipina kembali ke keluarga

Usman Yunus diculik oleh kelompok bersenjata Filipina pada 11 September 2018 di perairan dekat Sabah. Kemudian dia disandera di Sulu.

Valerie Dante
Valerie Dante Jumat, 14 Des 2018 09:39 WIB
WNI eks sandera kelompok bersenjata Filipina kembali ke keluarga

Seorang WNI yang diculik oleh kelompok bersenjata di perairan dekat Sabah, Malaysia, dan kemudian dijadikan sandera di Kepulauan Sulu, Filipina, akhirnya berhasil dipulangkan.

Usman Yunus diserahkan oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI A.M. Fachir kepada wakil keluarga yang didatangkan dari Polewali, Mandar, Sulawesi Barat.

"Pemerintah menggunakan seluruh asetnya dalam rangka membebaskan para sandera. Tapi situasi di Filipina bagian selatan akibat darurat militer, membuat upaya harus dilakukan secara sangat hati-hati guna memastikan keselamatan sandera," ujar Wamenlu Fachir dikutip dari rilis resmi Kementerian Luar Negeri RI yang diterima oleh Alinea.id pada Kamis (13/12).

Kepulangan Usman ke Tanah Air didampingi langsung oleh Duta Besar RI untuk Filipina Sonny Sarundajang.

"Atas arahan menlu, saya berkomunikasi langsung dengan Presiden Rodrigo Duterte untuk mengupayakan pembebasan. Karena itu, semua pihak di Filipina mendukung upaya yang kita lakukan," tutur Dubes Sonny.

Bersama dengan seorang anak buah kapal (ABK) WNI lainnya, Usman diculik pada 11 September 2018. Menurut keterangan dari Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemlu RI Lalu Muhammad Iqbal, masih ada satu sandera dari penculikan yang tengah diupayakan pembebasannya.

Usman berada dalam penyanderaan selama dua bulan 26 hari sebelum akhirnya dibebaskan pada 7 Desember 2018.

Setelah dibebaskan, Usman menjalani proses pemeriksaan kesehatan di RS Angkatan Bersenjata di Jolo, Sulu. Selanjutnya, Usman dibawa ke Manila guna menyelesaikan administrasi keimigrasian untuk pemulangannya ke Indonesia. 

Sponsored

"Terima kasih bapak presiden dan bu menlu, saya hampir putus asa. Alhamdulillah suami saya bebas", ujar istri Usman, Julianti, kepada Wamenlu saat dipertemukan dengan Usman.

Sejak 2016 hingga November 2018 sebanyak 34 WNI disandera di Filipina bagian selatan. Sebanyak 33 orang di antaranya sudah berhasil dibebaskan. Pemerintah Indonesia saat ini terus mengupayakan pembebasan WNI yang masih disandera. 

KJRI Kota Kinabalu dan KRI Tawau terus mengimbau agar WNI yang bekerja sebagai nelayan di wilayah Sabah untuk tidak melaut hingga adanya jaminan keamanan dari otoritas Malaysia.
 

Berita Lainnya
×
tekid