close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi meditasi. /Foto Unsplash
icon caption
Ilustrasi meditasi. /Foto Unsplash
Sosial dan Gaya Hidup
Selasa, 28 Oktober 2025 19:00

Apa yang terjadi pada otak saat kita rutin bermeditasi?

Riset menunjukkan meditasi dapat mengubah struktur dan fungsi otak—meningkatkan gray matter, memperkuat konektivitas saraf, dan menenangkan amigdala.
swipe

Bagi sebagian orang, meditasi terdengar seperti ritual kuno yang sedikit “melayang” dan sulit dijalankan secara rutin. Sebuah praktik yang lebih dekat dengan dupa, mantra, dan musik ombak ketimbang riset laboratorium. 

Tetapi, bagi mereka yang rutin melakukannya, meditasi bukan sekadar duduk diam sambil memejamkan mata. Ia adalah latihan yang nyata—cara menenangkan diri sekaligus menajamkan otak. Sains kini mendukung klaim itu.

“Meditasi bisa menciptakan perubahan struktural pada otak. Riset menunjukkan, praktik ini meningkatkan jumlah gray matter—terutama di area yang berhubungan dengan pembelajaran, memori, pengaturan emosi, dan perspektif,” kata Mirela Loftus, direktur medis di Newport Healthcare, seperti dikutip dari Verrywell Mind, Selasa (28/10). 

Selama ribuan tahun meditasi dianggap warisan spiritual Timur. Namun baru dalam beberapa dekade terakhir, sains Barat mulai menelusuri keajaiban di baliknya. 

Melalui teknologi pemetaan otak—seperti electroencephalography (EEG) dan magnetic resonance imaging (MRI)—para ilmuwan mendapati sesuatu yang luar biasa: meditasi dapat mengubah ukuran, konektivitas, bahkan cara kerja otak kita.

Dalam otak orang yang rutin bermeditasi, bagian bernama prefrontal cortex—pusat kesadaran, konsentrasi, dan pengambilan keputusan—menjadi lebih tebal. Area ini bukan hanya tumbuh dalam volume, tetapi juga memiliki konektivitas saraf yang lebih kuat. 

Dengan kata lain, meditasi memperbaiki jaringan komunikasi di otak, membuatnya lebih lentur dalam memproses informasi baru—kemampuan yang dikenal sebagai neuroplasticity.

Loftus menjelaskan, peningkatan konektivitas ini membantu otak beradaptasi terhadap tekanan hidup modern. “Ia (meditasi) memperbaiki fungsi kognitif, memperkuat pengendalian emosi, dan meningkatkan fokus,” imbuh dia. 

Selain mengubah struktur otak, meditasi juga mengatur ulang kimia di dalamnya. Dopamin dan serotonin—dua neurotransmiter yang sering disebut “zat kebahagiaan”—meningkat ketika seseorang rutin bermeditasi. 

Keduanya bukan hanya membuat kita merasa lebih positif, tapi juga menstabilkan suasana hati, membantu tidur, dan mengatur metabolisme tubuh.

Efeknya tak berhenti di situ. Aktivitas otak yang terlalu “bising” di bagian amigdala—pusat reaksi fight-or-flight—menurun. Dalam bahasa sederhana, orang yang bermeditasi cenderung tidak mudah panik, tidak cepat marah, dan lebih tenang menghadapi tekanan.

Riset menunjukkan bahwa perubahan itu nyata. Amigdala yang menyusut berkorelasi dengan tingkat stres yang menurun. Tekanan darah, detak jantung, dan laju pernapasan pun ikut menurun, seolah tubuh dan pikiran berdamai dalam satu irama.

Ilustrasi memori otak. /Pixabay

Manfaat meditasi 

Semua perubahan di dalam otak itu melahirkan manfaat yang bisa dirasakan dalam kehidupan sehari-hari: suasana hati yang lebih stabil, fokus yang lebih kuat, tidur yang lebih nyenyak, dan empati yang lebih dalam terhadap diri sendiri maupun orang lain.

Bayangkan jika manfaat itu dikemas dalam bentuk pil? “Setiap dokter pasti akan meresepkannya,” kata Gary Soffer, MD, spesialis pengobatan integratif di Yale Medicine.

Soffer menyebut meditasi sebagai “obat alami untuk sistem saraf dan imun tubuh”. "Studi-studi mutakhir membuktikan, latihan ini membantu mengelola kecemasan, depresi, insomnia, hingga gejala PTSD," jelas dia. 

Meditasi, pada akhirnya, bukan soal mengosongkan pikiran. Ia soal mengenali pikiran, memahami arusnya, dan belajar untuk tidak selalu terseret. Sebuah latihan kecil untuk berdamai dengan dunia, dan terutama—dengan diri sendiri.
 

img
Christian D Simbolon
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan