sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BMKG: Empat wilayah berpotensi alami dampak cuaca ekstrem

Peringatan BMKG bagi empat wilayah tersebut berlaku mulai Sabtu (17/7) pukul 07.00 WIB hingga Minggu (18/7) pukul 07.00 WIB.

Valerie Dante
Valerie Dante Sabtu, 17 Jul 2021 10:39 WIB
BMKG: Empat wilayah berpotensi alami dampak cuaca ekstrem

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan terkait potensi cuaca ekstrem dan dampak hujan lebat dan banjir di sejumlah wilayah.

Peringatan tersebut berlaku mulai Sabtu (17/7) pukul 07.00 WIB hingga Minggu (18/7) pukul 07.00 WIB.

Sebanyak empat daerah berada dalam kategori waspada dan berpotensi mengalami dampak hujan lebat atau banjir bandang. Di antaranya adalah Sulawesi Tengah, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Di Papua sendiri, BMKG menyatakan wilayah Oksibil, Waropen Atas, Enarotali, Airu, Nabire, dan Napan berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. 

Sementara itu di Sulawesi Tengah, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir atau kilat dan angin kencang berpotensi terjadi pada Sabtu siang dan malam di wilayah Palu, Sigi, Donggala, Parimo, Poso, Touna, Tolitoli, Boul, Morowali, Morowali Utara, Banggai, Banggai Laut, serta Banggai Kepulauan.

Lebih lanjut, BMKG juga meminta warga Maluku untuk waspada terhadap hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Ambon, Kabupaten Buru Selatan, wilayah barat dan timur Pulau Seram, Kepulauan Aru, serta Tanimbar.

Selain itu, peringatan dini BMKG terkait potensi hujan sedang hingga lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang di Papua Barat mencakup wilayah Raja Ampat, Misool, Kabupaten Sorong, Kota Sorong, Tambrauw, Sorong Selatan, Maybrat, Peg Arfak, Manokwari, Manokwari Selatan, Teluk Bintuni, Kabupaten Fakfak, serta Teluk Wondama.

Sebelumnya, pada Kamis (15/7), BMKG merilis pernyataan yang menjelaskan, hasil analisis mereka menunjukkan kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam beberapa hari ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia, khususnya di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur. 

Sponsored

"Kondisi tersebut diperkuat oleh aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin di wilayah Indonesia," tutur pernyataan BMKG. "Selain itu, terbentuknya belokan maupun pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dapat mengakibatkan meningkatnya potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia."

Berita Lainnya
×
tekid