sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pascapeluru nyasar, DPR minta pengamanan diperketat

Insiden peluru nyasar tersebut dianggap membuat kondisi DPR kurang kondusif kini.

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Selasa, 16 Okt 2018 15:20 WIB
Pascapeluru nyasar, DPR minta pengamanan diperketat

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengeluhkan insiden peluru nyasar yang terjadi pada Senin sore (15/10). Insiden peluru nyasar tersebut dianggap membuat kondisi DPR kurang kondusif kini.

Salah satu anggota DPR yang mengeluhkan tersebut adalah Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem Supiadin Aries Saputra. Aries mengaku risau dengan kejadian itu. 

"Posisi lapangan tembak ini sudah tidak kondusif. Sudah tidak layak untuk latihan menembak karena di jalan itu selama 24 jam penuh manusia," ujar Supiadin di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta (16/10).

Senada dengan Supiadin, kader Partai Gerindra Ahmad Muzani menyarankan agar daerah sekitar DPR disterilkan dari hal yang berpotensi merugikan banyak orang. Mengingat di Gedung DPR tersebut menjadi area vital bagi demokrasi bernegara.

"Makanya saya katakan di lingkungan DPR itu harus steril sampai jarak satu kilo meter. Tidak boleh ada lokasi yang berpotensi mengancam lingkungan DPR. DPR bukan hanya tempat bekerja anggota DPR, namun Presiden dan politikus negara lain juga suka datang ke sini, kita harus menjamin keamanan ini," ujar Ahmad Muzani memaparkan.

Namun saat berbincang dengan pewarta, Muzani tak setuju bila area perbakin dipindahkan dari tempatnya semula di Lapangan Tembak, Senayan. Kendati, posisi lapangan tembak Senayan dengan DPR hanya berkisar 500 meter saja. "Itu alternatif terakhir," ucap Muzani.

Di lokasi yang sama, Sekjen PKS Mustafa Kamal turut menyatakan perlunya meningkatkan pengamanan di DPR. Termasuk dengan pengamanan kaca lindung anti peluru di sepanjang gedung yang diperkirakan seluas 3 hektare tersebut.

Dia juga berharap insiden yang mengenai dua ruangan anggota DPR di Gedung Nusantara I, yakni ruangan 1313 milik anggota Komisi III Fraksi Partai Golkar Bambang Heri Purnama dan ruangan 1601 milik anggota Komisi III Fraksi Gerindra Wenny Waraouw tidak terulang lagi.

Sponsored

Awal mula isu soal peluru nyasar tersebut mencuat pertama kali dari kesaksian Wenny Waraouw. Menurut pengakuan Wenny, pada rentang pukul 14.30 WIB -14.45 WIB, dirinya menerima dua orang tamu di ruangannya. Dua orang tersebut adalah Anggota Dewan Penasihat Partai Gerindra Heski Roring dan AKBP Ronald.

Rentang waktu menerima tamu tersebut, tiba-tiba terdengar bunyi kaca pecah akibat peluru yang menembus plafon ruangan.

Tak berapa lama kemudian, sekitar Pukul 14.50 WIB anggota Komisi III Fraksi Golkar Bambang Heri Purnama yang berada di lantai 13 mendengar suara peluru nyasar tersebut. Beruntung, insiden peluru itu hanya mengenai kerudung staf ahlinya.

Berita Lainnya
×
tekid