sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kata mantan Waka BIN soal kemungkinan people power usai Pemilu 2019

Ada sejumlah persyaratan yang harus terpenuhi untuk melakukan aksi people power.

Gema Trisna Yudha
Gema Trisna Yudha Kamis, 18 Apr 2019 16:12 WIB
Kata mantan Waka BIN soal kemungkinan people power usai Pemilu 2019

Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) As'ad Said Ali, menyatakan people power terkait hasil Pemilu 2019 tidak mungkin terjadi. Menurutnya, apa yang terjadi saat ini adalah kesalahpahaman terhadap hasil pemilu yang belum jelas karena belum selesai penghitungannya.

"People power tidak mungkin terjadi, karena persyaratannya belum terpenuhi," kata As'ad di Jakarta, Kamis (18/4).

Menurutnya, gerakan massa dalam jumlah besar hanya mungkin terjadi jika ada suatu kebijakan atau peristiwa yang menyengsarakan rakyat. Dia mencontohkan krisis ekonomi, kelangkaan bahan makanan, harga membubung tinggi, dan krisis bahan bakar.

Contoh lain adalah terjadinya krisis politik yang mengakibatkan pemerintahan tidak berjalan, gangguan keamanan yang masif, dan aparat keamanan di luar kendali.

Hal lain yang dapat memicu terjadinya people power, lanjut As'ad, adalah terjadinya krisis kebudayaan sehingga pranata sosial tidak berfungsi, ketidakpatuhan sosial secara masif, timbulnya revolusi sosial budaya, hilangnya identitas bangsa, dan runtuhnya semangat kebersamaan dalam masyarakat.

Menurut dia, dari berbagai kondisi tersebut, tak ada satupun yang saat ini terjadi. "Apa yang terjadi sekarang hanyalah kesalahpahaman soal hasil pilpres, yang oleh KPU belum selesai dihitung semuanya," kata As'ad.

Wacana people power dilontarkan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais saat mengikuti aksi 313 di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta, Minggu (31/3) lalu. 

Saat itu, Amien mengatakan aksi people power akan ditempuh jika terjadi kecurangan di Pemilu 2019. Namun usai menggunakan hak pilihnya di TPS 123 Gondang Raya, Condong Catur, Sleman, Yogyakarta, Amien menjelaskan istilah people power yang ia lontarkan.

Sponsored

Menurut Ketua Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, aksi tersebut tidak berarti masyarakat turun ke jalan hingga terjadi bentrok. Amien menyatakan, di era teknologi saat ini, people power bisa dilakukan masyarakat di kediamannya masing-masing.

"People power paling enteng adalah menggunakan gawai pintar. People power adalah rakyat punya senjata namanya hp pintar. Mudah-mudahan dengan itu cukup, tidak perlu sampai turun ke jalan," kata Amien Rais, Rabu (17/4). (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid