sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kemenkes: 95% calon haji sudah divaksinasi Covid-19

Untuk mendongkrak imunitas jemaah, jelas Kunta, pemerintah juga mengupayakan pemberian vaksiansi booster kepada seluruh calon haji.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Selasa, 31 Mei 2022 18:21 WIB
 Kemenkes: 95% calon haji sudah divaksinasi Covid-19

Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengumumkan pada musim ibadah haji tahun ini ada dua syarat yang harus dipenuhi oleh calon jemaah. Selain berusia di bawah 65 tahun, calon haji juga telah mendapatkan vaksinasi primer Covid-19 yang diakui Kementerian Kesehatan Arab Saudi.

Kementerian Kesehatan RI memastikan 95% calon haji dari Indonesia telah divaksinasi dosis lengkap Covid-19. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Kunta Wibawa Dasa Nugara menegaskan itu saat melepas Petugas Pelaksana Ibadah Haji Bidang Kesehatan Arab Saudi 2022, Selasa (31/5).

"Di Arab Saudi yang menjadi syarat itu dua dosis. Sekarang sudah hampir 95% jemaah yang sudah divaksinasi dosis satu dan dua," kata Kunta.

Untuk mendongkrak imunitas jemaah, jelas Kunta, pemerintah juga mengupayakan pemberian vaksiansi booster kepada seluruh calon haji. "Booster sekarang sudah mencapai 74%. Harapannya nanti bisa 90-an persen," kata Kunta.

Menjelang pemberangkatan para calon haji, Kementerian Kesehatan bersama pihak terkait terus menggenjot vaksinasi booster. Ini dilakukan di 13 embarkasi di seluruh Indonesia, yakni embarkasi Aceh, Medan, Padang, Batam, Palembang, Jakarta, Bekasi, Solo, Surabaya, Makassar, Balikpapan, Banjarmasin, dan Lombok.

"Di embarkasi-embarkasi ini kita bekerja sama dengan pemda, dinas kesehatan, dan TNI untuk melakukan vaksinasi booster. Ini kita dorong terus untuk ditingkatkan dan dipercepat," jelas Kunta.

776 petugas kesehatan berangkat

Hari ini, Kunta melepas Petugas Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Bidang Kesehatan Arab Saudi 2022. Total ada 776 petugas kesehatan haji. Terdiri dari 472 tenaga kesehatan haji dan 304 PPIH Arab Saudi.

Sponsored

Kepala Pusat Haji Budi Sylvana menyebutkan, pemberangkatan PPIH dibagi dalam 3 kloter. Kloter pertama sebanyak 12 orang dan telah diberangkatkan 24 Mei lalu. Kloter kedua, yakni Tim Danker Madinah dan bandara diberangkatkan 1 Juni sebanyak 119. Sisanya, yakni Danker Mekkah, diberangkatkan 9 Juni mendatang berjumlah 157 orang.

"Seluruh tim kesehatan akan bertugas untuk mengisi 296 titik layanan kesehatan di Arab Saudi selama musim operasional haji 2022," kata Budi.

Sebelum berangkat ke Arab Saudi, seluruh PPIH dikumpulkan di Asrama Haji. Mereka berangkay dari 13 embarkasi di seluruh Indonesia, yakni embarkasi Aceh, Medan, Padang, Batam, Palembang, Jakarta, Bekasi, Solo, Surabaya, Makassar, Balikpapan, Banjarmasin dan Lombok.

Suhu tinggi

Kunta menjelaskan, pelaksanaan haji tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Karena haji dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19, Kunta mengingatkan kepada para petugas kesehatan haji, khususnya para calon haji, untuk disiplin menjaga protokol kesehatan. Terutama vaksinasi dosis lengkap, termasuk melakukan booster dan vaksin meningitis.

Selain itu, tahun ini diperkirakan suhu udara di Arab Saudi meningkat hingga 50 derajat celcius saat puncak haji Juni-Juli mendatang. Kunta mengingatkan agar suhu ini menjadi perhatian bersama. Kunta meminta calon haji memperbanyak minum air dan mengurangi aktivitas di luar.

Petugas kesehatan haji akan terus mendampingi dan memonitor kesehatan para jemaah, terutama kelompok rentan, seperti lansia dan orang dengan penyakit komorbid. Untuk memudahkan pengawasan, Kemenkes menggunakan TeleSehat, aplikasi yang memuat riwayat dan status kesehatan jemaah.

"Khusus untuk jemaah yang berisiko tinggi tahun ini kita menggunakan TeleJemaah untuk mengetahui status kesehatan. Petugas bisa memonitor langsung kepada jemaah, kalau mereka sakit bisa kita segera arahkan ke rumah sakit kita yang ada di sana," ujar Kunta.

Kalau ada masalah kesehatan seperti detak jantung meningkat maupun tensi pada jemaah naik, jelas Kunta, bisa langsung terdeteksi oleh petugas kesehatan. Sehingga bisa segera ditangani di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. "Arahnya promotif-preventif, jangan tunggu sakit baru dilayani, kita dorong jangan sampai sakit," terangnya.

Harapannya, tahun ini penurunan angka kesakitan dan angka kematian jemaah haji bisa tercapai. Selama 15 tahun terakhir, angka kematian haji Indonesia di Arab Saudi masih sangat tinggi, yaitu kisaran 2 per mil per tahunnya. Dengan kuota per tahun sekitar 221 ribu, maka sekitar 300-400 jemaah yang meninggal dunia per tahunnya.

Berita Lainnya
×
tekid