Kena OTT, Bupati Subang ‘susul’ pasangannya di Pilkada 2013

Hanya dua hari setelah operasi tangkap tangan (OTT) Bupati Ngada, Marianus Sae, tadi malam, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menciduk seorang kepala daerah yakni Bupati Subang Imas Aryumningsih.

Penangkapan itu bermula sekira pukul 19.30 WIB, tim KPK bergerak di rumah dinas bupati di Jalan Taman Sari nomor 1 Kelurahan Pasirkareumbi Subang.

“Iya ada giat di Subang, tunggu konpersnya nanti,” ujar Ketua KPK Agus Rahardjo kepada awak media, Rabu (14/2).

Sementara Juru Bicara KPK, Febri Diansyah memastikan tim lembaga antirasuah menangkap delapan orang, termasuk Bupati Subang. Selain itu, ada juga seorang kurir, pihak swasta dan unsur pegawai dinas setempat. Berdasarkan identifikasi awal, diduga terjadi transaksi suap terkait dengan kewenangan perizinan.

“Tim mengamankan sejumlah uang,” terang Febri.

Mantan peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) itu menegaskan, delapan orang yang ditangkap semalam tengah digiring ke kantor KPK untuk pemeriksaan lebih lanjut. Apalagi, lembaga antirasuah memiliki waktu maksimal 24 jam untuk penentuan status para pihak yang tertangkap semalam.

OTT terhadap Bupati Subang ini juga bukan yang pertama. Pada 2016 silam, KPK juga melakukan OTT terhadap Bupati Subang Ojang Sohandi terkait kasus korupsi anggaran BPJS.  Imas yang merupakan wakil bupati pun langsung mendapat kursi bupati setelah koleganya itu ditahan KPK. Dalam Pilkada 2013 silam, Pasangan Ojang Suhandi-Imas diusung oleh PDIP dan Golkar, mereka mendapat 54,01% suara di pesta demokrasi warga Subang.

Hampir dua tahun setelah penangkapan Ojang, Imas menyusul mantan pasangannya itu ke KPK lantaran diduga melakukan tindak pidana korupsi.