sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Korban tewas gempa Palu capai 420 jiwa

Masih banyak korban yang diduga tertimbun reruntuhan bangunan akibat gempa yang melanda Palu, Jumat (28/9) lalu.

Purnama Ayu Rizky
Purnama Ayu Rizky Minggu, 30 Sep 2018 07:26 WIB
Korban tewas gempa Palu capai 420 jiwa

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Wilem Rampangilei mengungkapkan, jumlah korban tewas akibat gempa bumi yang melanda Palu, Provinsi Sulawesi Tengah hingga Sabtu malam tercatat 420 orang.

"Itu baru yang di Kota Palu, belum yang di Kabupaten Donggala dan Sigi," katanya di Posko Satgassus Penanggulangan Bencana, Sabtu malam.

Selain itu, tingkat kerusakan yang terjadi di Kabupaten Donggala dan Sigi juga cukup signifikan. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan spesifik mengenai korban dan tingkat kerusakan karena sulitnya komunikasi.

Oleh sebab itu, prioritas utama Satgas khusus penanganan bencana ini adalah pencarian dan penyelamatan serta penanganan pengungsi.

"Sampai malam ini, ditaksir 10.000 pengungsi yang tersebar di 50-an titik dalam Kota Palu. Mereka akan diberi bantuan tempat berlindung, makanan, dan obat-obatan bagi yang sakit," ujarnya.

Jenazah korban itu masih disimpan di rumah-rumah sakit dan sebagian sudah dijemput oleh keluarganya. Menurut Wilem, korban tewas ini pasti masih bertambah. Pasalnya banyak reruntuhan gedung seperti hotel-hotel besar, ruko, gudang, perumahan, dan lainnya belum bisa disentuh pencarian.

"Kami kesulitan mengerahkan alat-alat berat untuk mencari korban di bawah reruntuhan gedung, karena jalur jalan menuju Kota Palu banyak yang rusak," ujarnya.

Mengenai perawatan korban yang sakit, kata Wilem, TNI telah mengerahkan sejumlah bantuan medis dan tenaga medis-paramedis. Bahkan telah mengerahkan Kapal Rumah Sakit yang akan merapat di Kota Palu dalam satu dua hari ke depan.

Pemberian bantuan terkendala jalan rusak

Di sisi lain, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Kementerian Sosial telah mengirimkan bantuan untuk korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, namun belum sampai ke lokasi karena terkendala akses jalan yang rusak.

"Kami upayakan secepatnya bantuan tersalurkan, cuma memang kondisi akses jalan banyak rusak di sana sini," kata Mensos dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (29/9).

Mensos yang berada di Palu mengatakan, Kementerian Sosial telah mengirimkan bantuan logistik dan kebutuhan lainnya dari Gorontalo dan Makassar melalui jalur darat. Bantuan dari Gudang Kemensos Regional Timur yang ada di Makassar yang didistribusikan melalui jalur darat terdiri dari 100 velbed, dua tenda serbaguna keluarga, 1.500 matras, 3.000 selimut, 200 family kit, 200 kids ware, 100 tenda gulung, 345 food ware, dan 100 paket sandang.

Selain itu bantuan dari Jakarta juga sudah disiapkan, namun menunggu diterbangkan ke Sulawesi Tengah. Bantuan yang disiapkan adalah 1.000 kardus makanan cepat saji, 2.000 velbed, 25 tenda serbaguna, 3.000 tenda gulung, dua paket perlengkapan dapur umum lapangan, 1.000 matras, dan 1.500 kasur.

Selain itu Kemensos juga memobilisasi kendaraan siaga bencana dari daerah penyangga berupa mobil penyelamat, truk, dan terutama mobil dapur umum lapangan yang bisa digunakan untuk memasak cepat dalam jumlah besar.

"Seharusnya sebagian bantuan dari Kemensos sudah sampai," ujar Mensos.

Saat berada di Palu, Mensos menggendong seorang anak berusia sekitar dua tahun yang terpisah dari kedua orang tuanya yang ditemukan warga.

"Anak ini salah satu korban yang ditemukan warga lalu dibawa ke sini. Untuk sementara di sini dulu kita tunggu perkembangannya, siapa orang tuanya," ujar Mensos.

Seperti diketahui telah terjadi gempa dengan kekuatan 7,4 pada Skala Richter dengan pusat gempa 10 km pada 27 km timur laut Donggala, Sulawesi Tengah. Gempa bumi tersebut memicu tsunami di Palu. (Ant)

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid