Mahfud: Lima tahun ini dunia internasional tak persoalkan karhutla

Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) menggelar rapat koordinasi khusus (rakorsus) terkait antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 2021.

Hadir langsung di acara tersebut, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengklaim, selama Joko Widodo (Jokowi) menjabat presiden, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia hanya ramai tahun pertama saja. Padahal, karhutla selama masa Orde Baru kerap menimbulkan keributan berskala internasional.

“Sampai terakhir keributan itu terjadi pada tahun 2015. Ketika tahun pertama Pak Jokowi jadi presiden, protes dari berbagai negara tetangga. Tetapi sejak tahun 2016 hingga sekarang, semua sudah teratasi,” ucapnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (9/2).

“Saudara-saudara juga bisa melihat tidak pihak luar negeri mengkritik pemerintah Indonesia, memprotes karena kebakaran hutan. Lima tahun ini dunia internasional tidak pernah mempersoalkan, itu lagi,” lanjutnya.

Ia mengklaim, persoalan karhutla dapat dituntaskan sejak Presiden Jokowi memimpin langsung proses penanggulangan melalui pembentukan Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan. Kemudian, menunjuk Menko Polhukam sebagai koordinator penanganan karhutla.

Presiden Jokowi, lanjut Mahfud, akan memberikan pengarahan langsung terkait antisipasi karhutla pada Rabu (17/2).

“Saudara sekalian, kami tentu ingin menginformasikan saja bahwa kami sudah siap menanggulangi dan menghadapi musibah kebakaran kalau itu harus terjadi di tahun 2021,” tutur Mahfud.

Diketahui, total 44.411 hektare hutan dan lahan di Indonesia terbakar pada 2014. Kemudian, total 2,6 juta hektare pada 2015 dan 165.483 hektare hutan dan lahan di Indonesia terbakar pada 2016.

Karhutla juga menghabiskan 510.564 hektare pada 2017 dan 328.722 pada 2018. Bahkan, karhutla masih menghantui Indonesia pada 2019. Asap karhutla pun sempat menyeberang ke negara-negara tetangga pada 2020.

Rakorsus karhutla tersebut digelar tertutup, dihadiri Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar, Mendagri Tito Karnavian, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.