sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Antisipasi lonjakan Covid-19 varian baru, masyarakat diimbau segera vaksin

Saat ini sudah hampir 25% proporsi kasus konfirmasi itu didominasi oleh varian baru XBB dan BQ.1.

Gempita Surya
Gempita Surya Rabu, 16 Nov 2022 18:28 WIB
Antisipasi lonjakan Covid-19 varian baru, masyarakat diimbau segera vaksin

Juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Mohammad Syahril, mengimbau masyarakat melengkapi vaksinasi dosis primer dan melakukan vaksinasi booster untuk melindungi diri dari Covid-19. Terlebih, saat ini muncul mutasi virus Covid-19 varian XBB dan BQ.1.

Disampaikan Syahril, kasus Covid-19 di Indonesia saat ini didominasi oleh kedua varian baru tersebut. Hal ini serupa dengan adanya lonjakan kasus setelah kemunculan varian BA.4 dan BA.5 beberapa waktu lalu.

"Saat ini sudah hampir 25% proporsi kasus konfirmasi itu didominasi oleh varian baru ini, dan mungkin nanti semuanya akan seperti halnya dulu BA.4 dan BA.5 mendominasi dan menggeser varian sebelumnya," kata Syahril dalam keterangan pers daring, Rabu (16/11).

Syahril mengungkapkan, dari kajian yang dilakukan Kemenkes dalam kurun waktu satu bulan terakhir terhadap pasien yang dirawat di rumah sakit akibat Covid-19, sekitar 5% di antaranya berada di ICU dan 40% pasien belum divaksin.

Padahal, lanjut Syahril, vaksinasi merupakan upaya untuk memberikan antibodi agar seseorang memiliki kekebalan tubuh lebih baik apabila terpapar Covid-19.

"Apabila terkena virus termasuk varian baru sekalipun, dia akan lebih ringan (keparahannya) dari orang yang tidak divaksin. Begitu juga dengan yang dibooster. Kalau dia vaksin saja tanpa dibooster, akan lebih kecil antibodinya daripada yang sudah dibooster," ujarnya.

Syahril menekankan pentingnya vaksinasi booster untuk meminimalisir risiko keparahan akibat paparan Covid-19 apabila kembali terjadi lonjakan kenaikan kasus jelang musim libur akhir tahun. Terlebih, untuk masyarakat berusia lanjut (lansia) yang merupakan kelompok rentan terpapar dan berisiko tinggi.

"Harapannya kita semua masyarakat ini, jangankan usia lanjut, yang tidak usia lanjut pun apalagi yang dengan komorbid, maka diharapkan dapat melakukan vaksin termasuk vaksin booster untuk melindungi diri," ucap Syahril.

Sponsored

Data hingga 16 November 2022, tercatat kasus harian mengalami penambahan sebanyak 8.486 kasus dengan jumlah spesimen yang dilakukan pemeriksaan sebanyak 84.695 orang.

Dengan penambahan tersebut, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 6.582.291 kasus. Kemudian, ada penambahan 4.255 pasien sembuh dan 54 pasien meninggal dunia. Sementara, total kasus aktif naik 4.177, sehingga totalnya ada 57.951 kasus.

Sebelumnya, Kemenkes melakukan kajian selama periode 4 Oktober hingga 8 November 2022 terhadap 10.639 pasien Covid-19 bergejala sedang hingga kritis berdasarkan status vaksinasinya.

Dari kajian tersebut, 74% tercatat pasien belum divaksin booster.  Secara rinci, hanya 26% atau sekitar 2.777 pasien yang telah menerima vaksin booster. Sebanyak 687 pasien atau 6% telah divaksin dosis 1, kemudian 2.954 pasien atau 28% menerima 2 dosis vaksin, sementara 4.221 pasien tercatat belum menerima vaksin.

Dari data pasien bergejala sedang hingga kritis berdasarkan kelompok umur dan status vaksinasi, hampir 50% pasien tercatat berusia lanjut atau di atas 60 tahun. Dari 4.215 pasien lansia, baru 1.071 pasien yang tercatat telah menerima vaksin booster.

Syahril memaparkan, pada periode tersebut tercatat ada 1.373 pasien meninggal dunia. Dari jumlah tersebut, baru 16% atau 222 pasien meninggal dunia yang telah divaksin booster. Sedangkan, 48% atau 662 pasien belum divaksinasi.

Adapun sebanyak 824 korban meninggal atau 60% merupakan pasien lanjut usia, di mana 688 di antaranya belum menerima vaksinasi booster. Secara garis besar, ada 84% pasien meninggal karena belum menerima vaksinasi booster.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid