sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mes karantina petugas medis di Banten memprihatinkan

Petugas medis Covid-19 hanya disediakan kasur di atas lantai.

Khaerul Anwar
Khaerul Anwar Kamis, 02 Apr 2020 10:04 WIB
Mes karantina petugas medis di Banten memprihatinkan

Kondisi fasilitas tempat karantina atau mes petugas medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten sangat memprihatinkan. Padahal Pemprov Banten mengklaim tempat tersebut seperti hotel bintang lima.

Petugas medis hanya disediakan kasur yang diletakan di atas lantai. Dari delapan kamar yang ada, mayoritas diisi lebih dari delapan orang dengan posisi berdesak-desakan tanpa memperhatiakan faktor social distancing.

Bahkan, ada satu kamar besar diisi oleh 24 orang sekaligus. "Ini yang saya soroti. Tempat tidur. Kondisinya jauh dari standar Covid-19. Mereka tidur ditumpuk, tanpa jarak,” kata Anggota Komisi V DPRD Banten, Fitron Nur Ikhsan, Kamis (2/4).

Menurut Fitron, kondisi para tenaga medis ini sangat riskan. Jika satu saja terpapar, maka akan merembet ke yang lain.

Apalagi, kata dia, kalau jarak antar kasur tempat tidurnya sangat dekat, dan jauh dari standar penanganan Covid-19 yang disampaikan oleh pemerintah pusat.

“Untuk itu ini dari sekarang harus disikapi, mumpung mereka masih dalam kondisi aman. Pemprov harus memperhatikan dan mengubah tempat tidur agar sesuai standar Covid-19. Ini sangat berbahaya. Harus segera diperbaiki. Jangan berkerumun seperti itu,” tegasnya.

Menurut politikus Golkar ini, jika memang kapasitasnya tidak muat jangan dipaksakan. Pemprov harus mencari lokasi lain yang layak untuk dijadikan tempat karantina, seperti  bekerjasama dengan pihak hotel di sekitar RSUD Banten.

“Di Tangerang kan ada hotel paket isolasi. Ini bisa dicontoh oleh Pemprov. Jangan dipaksakan ditumpuk di sini, ngampar,” pungkasnya.

Sponsored

RSUD Banten, hingga Rabu (2/4) kemarin, merawat 88 pasien yaitu 84 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan empat pasien positif Covid-19.

"Sebanyak 88 pasien tersebut kebanyakan berasal dari wilayah Tangerang Raya," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti.

Sedangkan data Covid-19 di Provinsi Banten pada 31 Maret 2020, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 2.710 orang, sebanyak 266 orang sembuh, dan 2.444 masih menjalani rawat inap

Sementara jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 357 orang, kemudian sembuh 33 otang, dirawat sebanyak 305 orang pasien dan meningal 19 orang.

"Jumlah yang positif Covid-19 sebanyak 92 orang, sembuh 6, dirawat 73 orang dan meninggal 13," pungkas Ati.

Berita Lainnya
×
tekid