Sedikitnya belasan mahasiswa korban tembakan gas air mata dalam kericuhan di gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta dilarikan menuju ruang Unit Rawat Jalan Gedung A, Rumah Sakit Mintohardjo, Jakarta Pusat, pada Selasa malam.
"Saya dikirim ke rumah sakit sekitar jam 17.30 WIB. Setelah bahu kanan saya terkena selongsong gas air mata polisi," kata korban bernama Muhammad Noval (22) di Jakarta pada Selasa (24/9).
Noval menyebut, ada sekitar belasan mahasiswa lainnya yang juga mengalami kejadian serupa dirinya. Saat ini, mereka dalam perawatan intensif oleh tim dokter.
Noval berbaring lemas di ruang lobi URJ-A setelah dievakuasi petugas dari ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta usai kericuhan blokade jalan sekitar pukul 16.30 WIB.
"Kronologinya saya dilempar gas air mata. Mata saya pedih banget terus setengah sadar dibawa petugas," kata Noval.
Mahasiswa Universitas Indraprasta jurusan Informatika itu mengaku terkena selongsong peluru gas air mata dari jarak sekitar lima meter saat aparat berupaya membubarkan massa dari Jalan Tol depan Gedung MPR/DPR Senayan.
Korban lainnya bernama Sultan Hafidz mengaku terkena peluru gas air mata tepat di bibir atas hingga mengalami robek. “Gas air matanya ditembak kena mulut saya. Tadi baru selesai dijahit di dalam," ujar Hafidz.
Sementara itu, terdapat sekitar 11 mahasiswa yang hingga kini terbaring di ranjang perawatan RS Mintohardjo. Namun petugas bagian informasi belum berkenan menyampaikan informasi terkait jumlah pasien dari kalangan demonstran yang menjalani perawatan.
"Kami tidak bisa info, karena sifatnya rahasia," ujar petugas piket bagian informasi RS Mintohardjo. (Ant)