close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Mahasiswa terlibat kericuhan dengan petugas kepolisian saat berunjuk rasa di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Antara Foto
icon caption
Mahasiswa terlibat kericuhan dengan petugas kepolisian saat berunjuk rasa di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Antara Foto
Nasional
Selasa, 24 September 2019 20:25

Peluru gas air mata kenai mahasiswa hingga bibir robek

Sedikitnya belasan mahasiswa korban tembakan gas air mata dalam kericuhan di gedung DPR/MPR dilarikan ke RS Mintohardjo.
swipe

Sedikitnya belasan mahasiswa korban tembakan gas air mata dalam kericuhan di gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta dilarikan menuju ruang Unit Rawat Jalan Gedung A, Rumah Sakit Mintohardjo, Jakarta Pusat, pada Selasa malam.

"Saya dikirim ke rumah sakit sekitar jam 17.30 WIB. Setelah bahu kanan saya terkena selongsong gas air mata polisi," kata korban bernama Muhammad Noval (22) di Jakarta pada Selasa (24/9).

Noval menyebut, ada sekitar belasan mahasiswa lainnya yang juga mengalami kejadian serupa dirinya. Saat ini, mereka dalam perawatan intensif oleh tim dokter. 

Noval berbaring lemas di ruang lobi URJ-A setelah dievakuasi petugas dari ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta usai kericuhan blokade jalan sekitar pukul 16.30 WIB.

"Kronologinya saya dilempar gas air mata. Mata saya pedih banget terus setengah sadar dibawa petugas," kata Noval.

Mahasiswa Universitas Indraprasta jurusan Informatika itu mengaku terkena selongsong peluru gas air mata dari jarak sekitar lima meter saat aparat berupaya membubarkan massa dari Jalan Tol depan Gedung MPR/DPR Senayan.

Korban lainnya bernama Sultan Hafidz mengaku terkena peluru gas air mata tepat di bibir atas hingga mengalami robek. “Gas air matanya ditembak kena mulut saya. Tadi baru selesai dijahit di dalam," ujar Hafidz.

Sementara itu, terdapat sekitar 11 mahasiswa yang hingga kini terbaring di ranjang perawatan RS Mintohardjo. Namun petugas bagian informasi belum berkenan menyampaikan informasi terkait jumlah pasien dari kalangan demonstran yang menjalani perawatan.

"Kami tidak bisa info, karena sifatnya rahasia," ujar petugas piket bagian informasi RS Mintohardjo. (Ant)

img
Tito Dirhantoro
Reporter
img
Tito Dirhantoro
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan