sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Risma blusukan hingga dini hari, pimpin operasi protokol Covid

Warga Surabaya yang terciduk nongkrong di taman langsung di-rapid test.

Fathor Rasi
Fathor Rasi Minggu, 20 Sep 2020 11:46 WIB
Risma blusukan hingga dini hari, pimpin operasi protokol Covid

Pemerintah Kota Surabaya terus menggelar operasi penegakan protokol kesehatan untuk menekan penularan Covid-19. Operasi tidak mengenal waktu dan dipimpin langsung oleh Wali Kota Tri Rismaharini.

Menggelar operasi di sekitar Taman Apsari, Sabtu (19/20), orang nomor satu di Surabaya itu melihat banyak warga bergerombol di taman saat melewati depan Gedung Grahadi.

Risma pun meminta aparat pemerintah kota menutup semua jalan keluar taman untuk memeriksa warga yang bergerombol, menggunakan alat tes diagnostik cepat guna mendeteksi penularan Covid-19. Sontak, dalam sekejap mobil para kepala dinas menutup setiap sisi jalan.

"Ayo Satpol PP dan Linmas ditutup. Jangan boleh ada yang keluar. Ayo rapid (test) dulu," kata Risma yang baru usai membuka secara virtual acara Parade Seni Budaya Surabaya di Tugu Pahlawan, Sabtu (19/9) malam.

Langkah ini membuat kaget para anak muda yang nongkrong di taman. Sebagian berusaha kabur. Namun, usaha mereka sia-sia dan pasrah saat digiring dan diminta menjalani rapid test.

Tak lama kemudian, kursi duduk untuk warga antre dan meja-meja buat rapid test tiba di lokasi. Para petugas medis dengan baju hazmat lengkap menyusul. Dengan protokol menjaga jarak, muda-mudi diminta duduk di kursi untuk antre menjalani rapid test massal.

Risma menjelaskan, sasaran operasi malam itu sebenarnya bukan di Taman Apsari. "Sebetulnya sasaranku bukan di sini. Tapi setelah saya putar tadi, ternyata banyak sekali di sini (warga nongkrong dan bergerombol). Akhirnya kita lakukan di sini," kata dia.

Jika hasil rapid test reaktif, kata Risma, akan langsung dilakukan tes swab dengan mobil PCR yang disediakan di sisi selatan Taman Apsari.

Sponsored

"Jadi, bagi yang reaktif, langsung kami tes swab dan akan kami bawa untuk menjalani isolasi," jelas dia, disitat dari surabaya.go.id, Minggu (20/9).

Risma memastikan, operasi semacam ini akan terus dilakukan di Kota Surabaya. Tujuannya, untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Sementara itu, Amrullah, warga Wonocolo, mengaku kaget ketika tiba-tiba Wali Kota Risma datang dan langsung menggelar rapid test. Ia tidak bisa kabur karena semua sisi jalan sudah ditutup.

"Akhirnya ya pasrah aja ikut tes. Sebenarnya ini bagus sih untuk memutus penyebaran Covid-19. Saya mendukung karena ini memang demi kebaikan," kata dia pasrah.

Rapid test berlangsung hingga Minggu (20/9) dini hari. Hasilnya, sekitar delapan orang reaktif dan langsung dilakukan tes swab. Warga yang sudah rapid test dan hasilnya non-reaktif diperbolehkan pulang.

Berita Lainnya
×
tekid